Pekanbaru (ANTARA) - Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Datuk Seri Syahril Abubakar menyampaikan apresiasi atas dukungan dan restu Presiden Joko Widodo, terkait dengan alih kelola Blok Rokan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PT Pertamina (Persero).

"InsyaAllah alih kelola ini akan mulai dioperasikan melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) pada 9 Agustus 2021," kata Syahril dalam keterangannya di Pekanbaru, Rabu.

Menurut dia, Pertamina juga melakukan penjualan saham sebesar 39 persen sehingga ini menimbulkan minat daerah untuk ikut serta dalam pengelolaan Blok Rokan.

Baca juga: PT CPI bersiap wujudkan alih kelola Blok Rokan, begini penjelasannya

"Pak  Presiden Jokowi memberikan kesempatan kepada daerah untuk ikut bersama Pertamina mengelola Blok Rokan tersebut," sambungnya.

Dia juga apresiasi kepada DPR RI melalui Komisi VII sesuai hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi VII DPR dengan perwakilan Pemprov Riau beserta Pertamina, Chevron dan LAMR pada 9 Februari 2021.

"Rapat itu memutuskan  memberikan kesempatan kepada LAMR melalui Badan Usaha Milik Adat (BUMA) untuk ikut mengelola Blok Rokan dengan catatan secara business to business,” kata  Syahril.

Pada  4 Mei 2021,  LAMR bersama mitra sudah mendaftar ke Pertamina melalui EO credit suisse, sebagai pihak penyelenggara tender. "Alhamdulillah, kita sudah diterima oleh credit suisse," ungkapnya.

Datuk Seri Syahril mengatakan sekarang proses sedang berjalan dan LAMR dan mohon doa restu dari masyarakat Riau.  

Dia juga menegaskan mitra yang digandeng BUMA harus siap dengan dukungan finansial, teknologi dan juga sumber daya manusia (SDM). "Mereka juga operator yang berkualitas," katanya. 

Baca juga: Pertamina diminta libatkan perusahaan lokal kelola Blok Rokan

Baca juga: Pengelolaan Blok Rokan harus menguntungkan daerah penghasil

 

Pewarta : Frislidia
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025