Pekanbaru (ANTARA) - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau meminta warga mewaspadai makin merebak klaster keluarga dalam penularan COVID-19 di daerah itu dengan memperketat penerapan protokol kesehatan.

"Kasus penambahan pasien terkonfirmasi positif COVID-19 di Provinsi Riau dalam dua bulan ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Kenaikan kasus positif COVID-19 ini, dipicu makin banyak masyarakat yang abai terhadap protokol kesehatan," kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Mimi Yuliani Nazir di Pekanbaru, Jumat (16/4).

Ia menyebut klaster keluarga mendorong terjadinya penambahan kasus positif virus corona jenis baru itu di daerah setempat.

Dia mengatakan pemerintah telah berulang kali mengingatkan masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, antara lain memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan.

Namun, kata dia, saat ini klaster keluarga dalam penularan COVID-19 masih sebagai paling banyak. Jika dalam satu keluarga terdapat kasus positif, selanjutnya dilakukan pelacakan kontak erat, dan hasilnya dalam satu keluarga terkonfirmasi positif.

"Kasus ini dipicu lebih karena ketidakpatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan, mencuci tangan, memakai masker, menghindari kerumunan dan menjaga jarak fisik," katanya.

Ia menjelaskan penambahan kasus positif COVID-19 masih banyak dari klaster keluarga. Setelah dilakukan penelusuran kasus, hasilnya terdeteksi banyak kasus positif.

"Kalau untuk 'swab' (tes usap) mandiri sekarang tidak begitu banyak, akan tetapi dari pemeriksaan 'rapid' antigen banyak terkonfirmasi postif COVID-19," katanya.

Sejak terjadi kasus positif COVID-19 dan mulai penerapan prokes, Pemprov Riau melalui Satuan Tugas COVID-19 menyosialisasikan kepada masyarakat agar disiplin menerapkan prokes dengan 3M.

"Termasuk mengevaluasi kinerja dari tenaga kesehatan yang terus berjuang di rumah sakit, merawat pasien COVID-19," katanya.
 

Pewarta : Frislidia
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025