Pekanbaru (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kampar meminta warganya tidak berpergian ke luar daerah untuk mencegah penularan COVID-19, karena Kampar termasuk daerah dengan jumlah orang dalam pemantauan (ODP) terbanyak di wilayah Provinsi Riau.
Menurut data Dinas Kesehatan Riau, 1.588 dari 7.114 orang dalam pemantauan (orang yang datang dari daerah penularan COVID-19) di Provinsi Riau ada di wilayah Kabupaten Kampar.
"Antisipasi kita mengimbau warga Kampar tidak melakukan perjalanan ke luar daerah, termasuk ke Pekanbaru," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Dedi Sambudi ketika dihubungi dari Pekanbaru, Senin.
Sampai sekarang belum ada kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kampar. Namun ada tujuh orang pasien dalam pemantauan--pasien yang datang dari daerah penularan dan mengalami gejala sakit serupa COVID-19-- di wilayah Kampar.
Kampar yang secara geografis berbatasan dengan Kota Pekanbaru, Ibukota Provinsi Riau. Warga Kecamatan Kampar Kiri untuk menjangkau Kota Bangkinang, ibu kota Kabupaten Kampar, harus melalui Kota Pekanbaru.
Tiga pasien dalam pengawasan asal Kampar juga menjalani perawatan di rumah sakit di Kota Pekanbaru yang lebih dekat dengan tempat tinggal pasien.
"Kampar dan Pekanbaru beda wilayah, kalau tidak penting sekali lebih baik jangan ke luar daerah," kata Dedi.
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Kampar juga mulai melakukan pemeriksaan cepat untuk mendeteksi kasus infeksi virus corona. Tim medis dari Dinas Kesehatan Kampar akan memeriksa orang dalam pemantauan (ODP) yang dinilai paling berisiko tertular.
"Kemungkinan besar kita akan ke rumah (ODP) karena merekan sedang isolasi, petugas kita yang akan turun nanti," kata Dedi.
Dedi mengatakan jumlah ODP di Kampar melonjak karena banyak warga yang pulang dari Malaysia. "Paling banyak dari Negeri Jiran (Malaysia), ada TKI dan juga sanak saudaranya," kata Dedi.
Baca juga: Dinkes Kampar akan datangi rumah ODP untuk "rapid test" COVID-19, begini penjelasannya
Baca juga: Antisipasi COVID-19, Pengadilan Kampar gelar sidang secara daring
Menurut data Dinas Kesehatan Riau, 1.588 dari 7.114 orang dalam pemantauan (orang yang datang dari daerah penularan COVID-19) di Provinsi Riau ada di wilayah Kabupaten Kampar.
"Antisipasi kita mengimbau warga Kampar tidak melakukan perjalanan ke luar daerah, termasuk ke Pekanbaru," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar Dedi Sambudi ketika dihubungi dari Pekanbaru, Senin.
Sampai sekarang belum ada kasus positif COVID-19 di Kabupaten Kampar. Namun ada tujuh orang pasien dalam pemantauan--pasien yang datang dari daerah penularan dan mengalami gejala sakit serupa COVID-19-- di wilayah Kampar.
Kampar yang secara geografis berbatasan dengan Kota Pekanbaru, Ibukota Provinsi Riau. Warga Kecamatan Kampar Kiri untuk menjangkau Kota Bangkinang, ibu kota Kabupaten Kampar, harus melalui Kota Pekanbaru.
Tiga pasien dalam pengawasan asal Kampar juga menjalani perawatan di rumah sakit di Kota Pekanbaru yang lebih dekat dengan tempat tinggal pasien.
"Kampar dan Pekanbaru beda wilayah, kalau tidak penting sekali lebih baik jangan ke luar daerah," kata Dedi.
Ia mengatakan Pemerintah Kabupaten Kampar juga mulai melakukan pemeriksaan cepat untuk mendeteksi kasus infeksi virus corona. Tim medis dari Dinas Kesehatan Kampar akan memeriksa orang dalam pemantauan (ODP) yang dinilai paling berisiko tertular.
"Kemungkinan besar kita akan ke rumah (ODP) karena merekan sedang isolasi, petugas kita yang akan turun nanti," kata Dedi.
Dedi mengatakan jumlah ODP di Kampar melonjak karena banyak warga yang pulang dari Malaysia. "Paling banyak dari Negeri Jiran (Malaysia), ada TKI dan juga sanak saudaranya," kata Dedi.
Baca juga: Dinkes Kampar akan datangi rumah ODP untuk "rapid test" COVID-19, begini penjelasannya
Baca juga: Antisipasi COVID-19, Pengadilan Kampar gelar sidang secara daring