Pekanbaru, (Antarariau.com) - Maybank Foundation melalui programnya Maybank Women Eco Weavers telah membantu meningkatkan seni tenun tradisional secara global dan berkelanjutan, dengan menciptakan peluang bisnis serta memperkaya peran strategis kaum perempuan di berbagai komunitas untuk mencapai independensi ekonomi (economic independence).
"Ini merupakan pertama kalinya bagi Maybank sebagai organisasi perusahaan di regional ASEAN diundang untuk berpartisipasi dalam sebuah program ASEAN yang memiliki tujuan selaras dengan ASEAN Socio-Cultural Community Blueprint yaitu meningkatkan kualitas hidup yang tinggi, memiliki akses sama untuk mendapatkan peluang dan perlindungan hak asasi manusia. Sementara pada saat sama melestarikan seni dan budaya di regional ASEAN," kata Esti Nugraheni, Kepala Divisi Komunikasi Perusahaan dan Branding Maybank di melalui rilis yang diterima Jumat.
Program tersebut ditampilkan dalam perayaan hari jadi ke-50 ASEAN yang diselenggarakan di Sekretariat ASEAN Jakarta. Program berskala regional yang diadakan Maybank Fundation bertujuan untuk lebih meningkatkan seni tenun tradisional secara global, berkelanjutan, dengan menciptakan peluang bisnis dan memperkaya peran strategis kaum perempuan di berbagai komunitas untuk mencapai independensi ekonomi (economic independence).
Program Maybank Women Eco Weavers tengah berjalan di 3 (tiga) negara ASEAN yaitu Indonesia, Kamboja, dan Laos. Di Indonesia, mitra program Maybak Foundation adalah Asosiasi Pendamping Perempuan Usaha Kecil (ASPPUK) dengan pelaksanaan program yang dipusatkan di Lombok Tengah, Lombok Timur, Sawah Lunto dan Tanah Datar dengan mendukung 200 pengrajin tenun.
Di Kamboja, pihaknya bermitra dengan Color Silk Foundation dan memiliki pusat pelatihan di Provinsi Takeo yang diberi nama Maybank Silk Weaving Training Centre yang telah berhasil membina 50 pengrajin tenun baru dan 26 pengrajin tenun yang sedang menjalani pelatihan.
"Di Kamboja program ini juga menjalankan sebuah program serikultur untuk menanam pohon murbei yang merupakan bagian penting dalam budidaya ulat sutera dan benang sutera. Saat ini sudah ada 140 keluarga menanam pohon murbei dalam program ini dan yang ditanam sudah mencapai lebih dari 20.000 pohon murbei," ujar Esti didampingi Leonardus Adi Manager Humas Maybank.
Di Laos, pihaknya bermitra dengan Lao Sericuluture Company yang dikenal dengan Mulberrys dan saat ini mendukung keseluruhan sistem tenun sutra di Provinsi Xieng Khuoang, Republik Demokratik Rakyat Laos.
Ia menegaskan, program Women Eco Weavers juga membantu melestarikan warisan dan budaya lokal serta membantu membangun kapasitas pengrajin tenun baru. Fokus utamanya adalah melestarikan, melanjutkan dan mendukung teknik pembuatan tenun tradisional dengan fashion modern untuk menghubungkan dan mengidentifikasi nilai kolektif tenun, dengan cara yang ramah lingkungan.
Program Maybank Women Eco Weavers adalah salah satu program utama Maybank Foundation yang dirancang untuk mendukung semangat kebersamaan negara-negara ASEAN dalam mengangkat dan mempromosikan seni mendukung perempuan yang kurang mampu untuk mencapai independensi ekonomi dan pada saat yang sama mendukung inklusi keuangan.
Program ini ditargetkan kepada perempuan pengrajin tenun dari komunitas miskin kota dan masyarakat marjinal. Program yang didukung ASEAN Foundation tersebut berperan dalam mengembangkan misi yang sama untuk melestarikan warisan budaya ASEAN dan berkontribusi dalam membangun identitas ASEAN.
Maybank Foundation merupakan yayasan yang menangani corporate responsibility Maybank Group, bertujuan memberikan dampak positif bagi komunitas di pasar di mana Maybank beroperasi. Program Foundation difokuskan pada enam pilar utama yaitu Pendidikan, Pemberdayaan Komunitas, Gaya Hidup Sehat, Seni dan budaya serta Pelestarian Lingkungan.