Menikmati Ornamen Tionghoa Di Sam Poo Kong

id , menikmati ornamen, tionghoa di, sam poo kong

  Menikmati Ornamen Tionghoa Di Sam Poo Kong

Sambungan dari hal 1 ..

Bangunan inti dari kelenteng adalah sebuah Goa Batu yang dipercaya sebagai tempat awal mendarat dan markas Laksamana Zheng He beserta anak buahnya ketika mengunjungi Pulau Jawa pada 1400-an.

Menurut cerita gua aslinya tertutup longsor pada 1700-an, kemudian dibangun kembali oleh penduduk setempat sebagai penghormatan kepada Zheng He.

Kini di dalam gua tersebut terdapat Patung Cheng Ho yang dilapisi emas dan digunakan untuk ruang sembahyang. Selain bangunan inti gua batu tersebut, yang dindingnya dihiasi relief tentang perjalanan Zheng Ho dari daratan Tiongkok sampa ke Jawa, di area ini juga terdapat satu kelenteng besar dan dua tempat sembahyang yang lebih kecil.

Tempat sembahyang tersebut dinamai sesuai dengan peruntukannya, yaitu kelenteng Thao Tee Kong yang merupakan tempat pemujaan Dewa Bumi untuk memohon berkah dan keselamatan hidup. Sedangkan tempat pemujaan Kyai Juru Mudi berupa makam juru mudi kapal yang ditumpangi Laksamana Cheng Ho.

Karena seluruh area lebih dimaksudkan untuk sembahyang, tidak semua orang boleh memasukinya. Bangunan kuil dan altar yang didominasi warna merah, baik yang besar maupun yang kecil dipagari dan pintu masuknya dijaga oleh petugas keamanan. Hanya yang bermaksud sembahyang saja yang diizinkan masuk sedangkan wisatawan yang ingin melihat lihat bisa melakukan dari balik pagar.

Untuk masuk ke kelenteng tersebut tidak terlalu mahal, yakni hanya Rp3.000 per orang, sementara untuk wisatawan asing dikenakan Rp10.000 per orang.

Bagi yang menginginkan jasa pemandu, tarifnya pun tidak terlalu mahal yaitu Rp35.000 untuk perorangan/keluarga dan Rp50.000 untuk rombongan.

Klenteng dapat dikunjungi setiap hari termasuk hari libur nasional dan keagamaan mulai dari Jam 07.00 hingga 19.00 WIB.

Usai berkeliling dan menikmati kelenteng, pengunjung juga bisa foto menyewa pakaian khas Tionghoa seharga Rp80.000 per orang dan sudah mendapat dua lembar foto ukuran 4R. Jika pengunjung ingin fotonya disimpan di CD maka dikenakan biaya lagi sebesar Rp20.000.

Pengunjung yang sembahyang di kuil tetap dikenakan tiket masuk Rp3.0000 per orang dan bisa dikembalikan uang tiketnya di kios hio.

Meskipun kelenteng merupakan tempat sembahyang warga Tionghoa, namun pengunjung beragama Islam yang ingin menunaikan shalat juga bisa menjalankan ibadah di mushala yang terletak sebelah kiri pintu masuk.