Lapas, Pusat Peredaran Narkoba (Sambungan dari hal 1)

id lapas pusat, peredaran narkoba, , , , , sambungan dari, hal 1

Lapas, Pusat Peredaran Narkoba         (Sambungan dari hal 1)

Tempat Menggiurkan

Sementara itu, Kepala BNN Komjen Pol. Anang Iskandar mengatakan bahwa para pengedar juga menganggap penjara merupakan tempat bisnis narkoba yang menggiurkan sebab para pengguna sudah jelas ada di sana. "Maka, penjara itu juga disasar untuk bisnis mereka," katanya.

Terkait dengan bisnis narkoba di lapas, dia memuji salah satu kepala lapas di Jakarta yang relatif sangat protektif dan tegas. Narkoba tidak bisa beredar di lapas tersebut. Akibatnya, suatu ketika 150 napi kasus narkoba, mengalami "sakau" atau ketagihan.

Pakar hukum Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar Prof. Dr. Laode Husen Biku sependapat bahwa lapas bukan lagi untuk membina para napi agar menjadi orang yang makin baik, melainkan menjadi pusat "training" kejahatan dan sarang peredaran narkoba terbesar.

Husen membenarkan sistem pembinaan dan keamanan di lingkungan lapas sudah porak-poranda. Lapas telah berubah fungsi menjadi sarang kejahatan yang dilindungi oleh subsistem penegakan hukum. Peredaran narkoba kian marak di lingkungan lapas disebabkan karena lemahnya pengawasan aparat, bahkan ada fasilitas khusus untuk napi yang berduit.

Menurut dia, petugas lapas tahu kalau gembong narkoba sekelas Freddy mampu membayar ongkos yang harus dikeluarkan. Oleh karena itu, saat ini justru yang harus dibina adalah petugas lapas, dibarengi dengan peningkatan kesejahteraan mereka serta hukuman yang lebih tegas bagi oknum petugas yang terlibat.

Mantan anggota Kompolnas itu sangat setuju jika dibentuk tim gabungan yang terus-menerus melakukan razia mendadak meski itu bukanlah satu-satunya solusi. Pasalnya, yang dibutuhkan adalah sinergitas dalam pemberantasan narkoba dan itu harus menjadi prioritas utama.

Kepala Kepolisian Resor Metro Tangerang Komisaris Besar Taviv Yulianto mengaku telah menangkap sipir LP Pemuda bernama Agus Salim dengan barang bukti 10 paket sabu-sabu dan dua napi, yakni Wahyudi alias Rodek dengan barang bukti empat paket sabu-sabu, satu timbangan dan alat isap dan Nasrudin dengan barang bukti lima paket sabu-sabu dan alat isap.

Tidak hanya di LP pria, narkoba juga beredar di LP wanita, terbukti dengan 11 napi positif menggunakan narkoba dari hasil razia yang dilakukan Direktorat Narkoba Bareskrim Mabes Polri.

Dani Ramdani dan Arif Rahman diamankan petugas pengamanan Lapas Kelas II Tasikmalaya dan langsung diserahkan ke polisi satuan narkoba. Hasil tes urine menyatakan keduanya positif narkoba. Jika dua minggu lalu, dua paket sabu-sabu dalam rokok diamankan petugas, kali ini petugas menemukan narkoba dalam remote televisi.

Narkoba memang masih merajalela dalam lapas. Polisi akhirnya bisa membawa dua kaki tangan terpidana mati bandar besar narkoba, Freddy Budiman, yakni Lim dan Asiong dari Rutan Salemba, Jakarta. Keduanya berperan penting dalam penjualan narkoba yang diproduksi Freddy di kawasan Jakarta Barat.

Terkait dengan oknum sipir yang terlibat dalam jaringan peredaran narkoba Freddy Budiman, menurut Menkumham Yasonna Laoly, akan mendapat sanksi tegas. Kementerian Hukum dan HAM akan berkoordinasi dengan BNN untuk melengkapi informasi tersebut.

"Pokoknya, sipir yang melanggar aturan kepegawaian harus dipecat dan dipidana," kata Yasonna.

Semua sipir lapas, kata dia, telah diingatkan agar tidak membantu masuknya barang terlarang ke lingkungan lembaga pemasyarakatan. Sanksi bagi pelanggar adalah rotasi sampai dengan pemecatan dan dipidana.