Bangkinang, (Antarariau.com) - Pemerintah Kabupaten Kampar, Provinsi Riau memiliki strategi sendiri untuk mencapai swasembada pangan untuk sektor tanaman sayur mayur, telor, daging, ikan, bawang dan cabai. Pada Juni 2015 ditargetkan swasembada itu dapat tercapai.
Untuk mencapai tujuan pencapaian Swasembada Pangan dan Ketahanan Nasional, Bupati Kampar, Jefry Noer memberi motivasi kepada masyarakat Kabupaten Kampar memanfaatkan potensi alam atau lahan yang ada untuk bercocok tanam atau bertani supaya dapat cepat kaya.
"Saya mau 2016, petani Kampar itu nantinya jadi kaya, minimal satu orang punya satu hektare, 40 kerambah ikan, sapi 1 kelompok minimal 50 ekor," ajaknya kepada masyarakat pada acara pencanangan perbaikan irigasi pertanian di Desa Kuok Kecamatan Kuok, Senin (19/1).
Hadir pada acara itu Tim Upaya Khusus Kementerian Pertanian, Ir Elwidar, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Riau, Zailani Arif Syah, Anggota DPRD Riau, Hj Eva Yuliana, Ketua DPRD Kampar, Ahmad Fikri, S.Ag, Pimpinan Bank Mandiri Syariah, Yudi, Restu Dirut PT Bank Riau, BPR Sarimadu, anggota Komisi III DPRD Kampar, Kepala Dinas, Camat Kuok, H Thabrani, Kepala Desa Kuok, Mahizar serta ratusan alumni P4S Kubang Jaya.
Ia menjelaskan, pemerintah Kampar melakukan kegiatan Pelatihan Pertanian Perdesaan dan Swadaya (P4S) dan sampai saat ini pada program pengentasan kemiskinan petani dilatih di P4S Desa Kubang Jaya.
Pelatihan itu digelar selama 15 hari diikuti 120 orang perangkatan dalam sebulan 240 orang dan setelah pulang ke desa masing-masing mereka membentuk kelompok minimal 10 orang ditambah 3 orang pekerja.
Dari usaha itu maka akan yang terselamatkan dari kemiskinan dan pengangguran sebanyak 86.400 orang per tahun.
Dinas terkait diminta melakukan mapping lagi untuk memantau keberhasilan petani berapa orang yang berhasil dan yang gagal.
Strategi Kampar mencapai tujuan swasembada pangan, maka pihaknya melakukan upaya yakni dengan melibatkan camat dan kepala desa se kabupaten Kampar serta alumni P4S di masing-masing desa membentuk kelompok untuk komoditi telur, cabai, bawang, daging, sayur mayor dan ikan
Setelah masa panen, maka masyarakat desa dilarang membeli ke desa tetangga, maka untuk mewujudkan itu pada Juli mendatang akan dipasang portal di batas desa masing-masing selain untuk mencegat isi belanjaan yang dibawa bagi yang lewat juga untuk menghindari maling yang semakin banyak.
Stratgei lainnya, akan dibangun pasar desa di seluruh desa dan kalau memang hasil pertanian yang dianjurkan itu sudah mencapai surplus, silahkan jual ke luar, jelasnya. (Adv)
Berita Lainnya
Tampung tumpahan Dumai, Siak mau buat terminal CPO di Tanjung Buton
12 October 2021 18:57 WIB
Bupati Kampar: RTMPE Merupakan Langkah Sederhana Bagi Yang Mau Berusaha
07 November 2016 18:30 WIB
Tak Mau Ganti Sapi Keracunan, Bupati Inhu Ancam Tutup Inecda
19 October 2012 11:00 WIB
Bupati Ingatkan Masyarakat Jangan Mau Di Adu Domba
27 October 2010 20:57 WIB
118 CPNS Meranti terima SK, Wabup : Jangan berambisi ingin cepat kaya lalu korupsi
13 January 2021 14:38 WIB
Bupati Siak serahkan traktor untuk bertani Pepaya di Kerinci Kanan
06 August 2021 10:02 WIB
Petani Desa Batu Gajah bertani sambl patroli karhutla
30 March 2021 13:08 WIB
Sistem Pertanian Terpadu bantu petani efisien saat bercocok tanam
22 October 2019 9:17 WIB