13 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Setelah Melahirkan

id Makanan

13 Makanan yang Harus Dihindari Ibu Setelah Melahirkan

Ilustrasi (ANTARA/Pixabay)

Jakarta (ANTARA) - Setelah melahirkan, tubuh ibu butuh waktu untuk pulih, dan dukungan nutrisi yang tepat jadi kunci. Pola makan yang seimbang nggak cuma bantu tubuh cepat pulih, tapi juga memengaruhi kualitas ASI untuk si kecil.

Dokter Sara Elise Wijono, dikutip dari KlikDokter, menekankan bahwa sebenarnya nggak ada pantangan makanan yang sifatnya universal. “Semua makanan boleh dikonsumsi selama seimbang dan sesuai kebutuhan tubuh,” ujarnya.

Meski begitu, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dibatasi atau dihindari setelah melahirkan:

1. Makanan pedas berlebihan

Konsumsi pedas yang terlalu banyak bisa memicu sakit perut, diare, hingga gangguan pencernaan pada ibu. Dampaknya, ASI bisa bikin bayi mengalami kolik.

2. Makanan dan minuman berkafein

Kopi, teh, cokelat, semua mengandung kafein. Asupan berlebih bisa membuat bayi rewel, gelisah, dan susah tidur. Untuk ibu, kafein tinggi juga berisiko bikin dehidrasi. Batasi maksimal 300 mg per hari atau setara tiga cangkir kopi.

3. Alkohol

Hindari sepenuhnya saat menyusui. Alkohol bertahan di ASI 2–3 jam dan bisa ganggu tidur bayi, berat badan, sampai perkembangan motorik. Selain itu, konsumsi alkohol bisa tingkatkan risiko SIDS, memperlambat penyembuhan, dan memperburuk baby blues.

4. Makanan berminyak

Gorengan dan makanan berlemak tinggi bisa bikin ibu cepat gemuk, sulit dicerna, hingga menyebabkan kembung atau mulas.

5. Makanan dan minuman bergas

Brokoli, kembang kol, kacang-kacangan, hingga minuman bersoda bisa bikin gas menumpuk, yang nggak cuma mengganggu ibu tapi juga bikin bayi kolik.

6. Makanan asam

Asam tinggi bisa memicu naiknya asam lambung. Pilih makanan asam rendah atau kombinasikan dengan pemanis alami agar lebih aman.

7. Jenis ikan tertentu

Hindari ikan tinggi merkuri seperti tenggiri, tuna mata besar, todak, dan tilefish. Ikan berminyak seperti salmon atau sarden cukup dikonsumsi maksimal dua kali seminggu.

8. Makanan pemicu alergi

Kalau bayi menunjukkan tanda alergi terhadap susu, telur, atau kacang, ibu sebaiknya menghindari makanan tersebut agar ASI tetap aman.

9. Makanan kalengan

Kalengan mengandung pengawet, garam, dan zat perasa tinggi. Konsumsi berlebihan bisa menurunkan kualitas ASI dan ganggu kesehatan ibu, misal mual atau diare.

10. Susu sapi

Protein whey dan laktosa tinggi dalam susu sapi bisa bikin masalah, terutama kalau bayi sensitif terhadap laktosa. Batasi konsumsinya.

11. Makanan mentah

Risiko bakteri tinggi yang bisa menyebabkan infeksi serius, baik untuk ibu maupun bayi melalui ASI.

12. Peterseli dan peppermint

Kedua bahan ini bisa menurunkan produksi ASI. Aman digunakan sedikit, tapi sebaiknya dibatasi jika ASI sedang bermasalah.

13. Obat tertentu

Sebelum konsumsi obat apa pun saat menyusui, konsultasikan dulu dengan dokter untuk memastikan aman bagi produksi ASI dan kesehatan bayi.

Dengan memperhatikan hal-hal di atas, pemulihan ibu pasca-persalinan bisa lebih optimal, dan bayi tetap mendapat ASI berkualitas tinggi.

Pewarta :
Editor: Vienty Kumala
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.