Pekanbaru (ANTARA) - Penyanyi sekaligus pegiat sosial Andien Aisyah menyuarakan pentingnya pola asuh yang membebaskan anak untuk menjadi dirinya sendiri, bukan sekadar bayangan harapan orang tua.
Menurut Andien, masih banyak orang tua yang tanpa sadar membebankan anak dengan impian masa lalu mereka yang belum tercapai. Pola ini, katanya, kerap membuat anak tumbuh jauh dari jati dirinya.
"Banyak anak yang tumbuh membawa trauma atau ambisi orang tua. Padahal, kebahagiaan anak nggak bisa lahir dari situ," kata Andien saat ditemui ANTARA di Jakarta, Selasa (22/7).
Baca juga: Lagu "Golden" Huntr/x Melejit, Debut Spektakuler di Billboard Hot 100
Pelantun lagu "Anaku Sayang" ini menekankan perlunya pemberdayaan orang tua agar bisa mendampingi anak dengan lebih bijaksana. Menurut dia, anak-anak harus dikenalkan pada nilai dan pengetahuan tentang diri mereka sendiri agar tumbuh menjadi pribadi yang utuh dan bahagia.
"Yang paling penting adalah mendorong anak untuk benar-benar mengenal dan menjadi dirinya sendiri," tegasnya.
Andien juga menyoroti tantangan pengasuhan di era modern, seperti perkembangan teknologi digital dan food science, yang membawa dampak pada kesehatan fisik maupun mental anak. Oleh karena itu, orang tua harus terus belajar dan beradaptasi.
Dalam rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 23 Juli 2025, pendiri Andien Aisyah Foundation ini berharap anak-anak Indonesia dapat tumbuh sehat lahir batin, cerdas, mandiri, dan tentu saja—bahagia.
Baca juga: My Chemical Romance Siap Guncang Jakarta 3 Mei 2026!
"Harapanku, anak-anak Indonesia tumbuh sehat, cerdas, mandiri, dan yang paling penting: bahagia," ujarnya penuh harap.
Adapun tema HAN 2025 yang diusung pemerintah adalah “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045” dengan tagline “Anak Indonesia Bersaudara”, yang mencerminkan komitmen bersama membangun generasi tangguh dan berdaya saing di tengah keberagaman bangsa.