Pekanbaru (ANTARA) - Provinsi Riau sukses menjadi tuan rumah Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI) 2025 yang berlangsung pada 16–18 Mei di GOR Remaja, Pekanbaru.
Ketua Pengprov FORKI Riau Parisman Ihwan di Pekanbaru, Ahad (18/5) malam, menegaskan bahwa Kejurnas FORKI 2025 bukan sekadar ajang pertandingan, melainkan simbol bangkitnya potensi karate Riau yang sejajar dengan daerah-daerah unggulan lainnya di Indonesia.
"Ini bukan hanya soal menjadi tuan rumah. Ini tentang bagaimana Riau menunjukkan bahwa kita punya potensi besar dalam olahraga karate dan bisa bersaing di tingkat nasional. Ini adalah tonggak sejarah baru yang akan memacu kami untuk lebih serius dalam pembinaan," ujar Parisman.
Kesuksesan penyelenggaraan yang dinilai aman, tertib, dan meriah juga mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk Ketua Umum PB FORKI Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto. Ia menyebut Kejurnas di Riau sebagai salah satu yang terbaik dalam hal pelaksanaan dan antusiasme peserta dari 35 provinsi dan 25 perguruan karate.
Dari sisi prestasi, kontingen Riau menunjukkan kemajuan signifikan dengan torehan tiga medali emas dan lima perunggu. Menurut Parisman, hasil ini menjadi bukti nyata bahwa pembinaan atlet di Riau telah berada di jalur yang tepat.
Sementara itu, Gubernur Riau Abdul Wahid yang menutup langsung Kejurnas menyampaikan apresiasi tinggi kepada semua pihak yang terlibat. Ia juga menyoroti dampak positif kehadiran ratusan atlet dan ofisial terhadap sektor ekonomi lokal seperti perhotelan, transportasi, dan UMKM.
"Kami bangga Riau dipercaya sebagai tuan rumah. Semoga ini menjadi awal dari banyaknya event berskala nasional bahkan internasional yang digelar di sini," kata Gubernur Wahid.
Selain sebagai ajang bergengsi, Kejurnas ini juga menjadi bagian dari seleksi nasional menuju kejuaraan internasional di Brunei Darussalam. Parisman optimistis bahwa atlet-atlet Riau akan mampu melangkah lebih jauh membawa nama Indonesia di kancah dunia.
Dengan suksesnya Kejurnas FORKI 2025, Riau tak hanya mencatat sejarah, tetapi juga membuka lembaran baru dalam perjalanan karate sebagai kebanggaan daerah dan kontribusi nyata untuk olahraga nasional.