Pekanbaru, (Antarariau.com) - Pemerintah Provinsi Riau memrogramkan pengembangan sapi ternak karena memiliki peluang yang besar sebagai daerah penghasil sapi terbesar di Indonesia menyusul luasnya areal perkebunan kelapa sawit yang terdapat di daerah itu.
"Saat ini luas perkebunan di Riau mencapai 2,37 juta hektare, belum lagi dengan tanaman perkebunan karet dan hutan tanaman industri sagu yang dijadikan sampingan," ujar Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Riau Zailani Arif Syah di Pekanbaru, Jumat.
Besarnya potensi perkebunan di provinsi tersebut, menurutnya, akan mendukung dalam penyediaan pakan bagi ternak, sehingga para peternak tidak merasa kesulitan dalam mencari pakan untuk hewan peliharaan.
Daerah yang memiliki potensi dalam mengembangkan usaha ternak sapi seperti Kabupaten Bengkalis, Kabupaten Siak, Kabupaten Kepulauan Meranti dan Kabupaten Indragiri Hilir.
"Luas lahan perkebunan sebesar 2,37 juta hektare itu, maka diperkirakan bisa dimanfaatkan untuk memberikan pakan ternak lebih kurang 1,75 juta ekor sapi atau cukup untuk memenuhi kebutuhan Riau sepanjang tahun," katanya.
Sedangkan daerah lain di Riau, lanjutnya, memiliki potensi ternak bisa diarahkan untuk pengembangan seperti ayam ras atau petelur yang sehari-hari dijual pedangang di pasar baik tradisional maupun modern serta tenak kambing.
"Untuk ternak unggas, tidak tergantung pada ketersediaan pakan. Tapi lebih diarahkan pada kemudahan akses pasar dan transportasi terutama lewat darat," ucapnya.
Pengembangan ternak unggas itu akan diarahkan pada kawasan perkotaan seperti di sekitar Kota Pekanbaru, Kabupaten Kampar, Kota Dumai dan Pangkalan Kerinci, Kabupaten Pelalawan.
"Sebab di kawasan inilah akses pasar dan transportasinya lebih mudah," jelasnya.
Menteri Pertanian Suswono saat berkunjung ke Riau pada April 2014 mengatakan, pihaknya mendukung program yang telah dicanangkan di provinsi itu untuk meningkatkan kebutuhan ternak ruminansia (sapi dan kerbau) dengan memanfaatkan tanaman sawit.
"Total kebutuhan daging nasional 2014, sebesar 80 persen didatangkan dari dalam negeri. Riau memiliki potensi ini, sehingga diharapkan mampu mengembangkan integrasi sapi-sawit, sehingga pasokan sapi lokal tidak mengalami penurunan," katanya.
Data Badan Pusat Statistik (BPS), dimana jumlah populasi sapi di Indonesia menurun hingga 2 juta ekor tahun 2013 dan kini berjumlah 14 juta ekor, sehingga perlu ada upaya untuk mengembangkan jumlah populasi yang meningkatkan produksi sapi lokal.
"Ke depan, Riau dengan langkah strategis yang telah dibuat, maka pendekatan pengelolaan pengembangan integrasi melalui budidaya pembibitan dan pembesaran dapat diarahkan pada agribisnis. Konsep ini dapat dilakukan Sistem Integrasi Tanaman Ternak (SITT) secara terpadu," harapnya.
Berita Lainnya
Pemprov DKI tertibkan juru parkir liar di minimarket
08 May 2024 13:53 WIB
Pemprov Sumatera Barat gelar bursa kerja sediakan 1.500 lowongan
07 May 2024 16:39 WIB
Pemprov Riau diminta bantu penempatan pengungsi Rohingya
03 May 2024 18:40 WIB
Pemprov DKI catat seribu lebih pendatang baru tiba di Jakarta usai arus balik
23 April 2024 14:52 WIB
Pemprov Riau-PTPN IV Regional III selaraskan program
21 April 2024 17:07 WIB
Relokasi guru PPPK Pemprov Riau tak dipungut biaya
20 April 2024 16:07 WIB
PT Freeport Indonesia setor Rp3,35 triliun kepada Pemprov Papua Tengah
17 April 2024 16:12 WIB
Di Kuansing, Asisten I Pemprov Riau ajak menabung di BRK Syariah
01 April 2024 13:45 WIB