Rusia ingatkan Barat jika nekat kirim F-16 ke Ukraina

id Konflik Rusia Ukraina, Rusia Ukraina,Barat dukung Ukraina,F-16

Rusia ingatkan Barat jika nekat kirim F-16 ke Ukraina

Foto pesawat F-16 - Dua pesawat tempur F-16C fighter milik Angkatan Udara Singapura melakukan atraksi pada Singapore Airshow 2018 di Changi, Singapura, Selasa (6/2/2018). Singapore Airshow 2018 merupakan ajang pameran tahunan terbesar bagi industri penerbangan di kawasan Asia yang diselenggarakan setiap dua tahun sekali dan berlangsung pada 6-11 Februari 2018. (ANTARA/Wahyu Putro A)

Moskow (ANTARA) - Negara-negara Barat akan menghadapi risiko-risiko yang luar biasa berat jika mereka memasok jet tempur F-16 ke Ukraina, kata Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexander Grushko, Sabtu.

Grushko memperingatkan bahwa rencana memasok jet tempur canggih ke Ukraina menunjukkan Barat lebih memilih eskalasi konflik ketimbang menyelesaikan konflik.

Menurut dia, negara-negara Barat masih mengikuti skenario eskalasi konflik meskipun itu menyebabkan risiko yang sangat besar.

"Ini akan diperhitungkan dalam semua rencana kami. Kami memiliki semua sarana yang diperlukan untuk mencapai tujuan kami," ucap Grushko di Moskow.

Dalam pernyataan terpisah, juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan bahwa Amerika Serikat membodohi masyarakat internasional dengan mengklaim jet tempur F-16 hanya akan diberikan dengan syarat jika Ukraina tidak menggunakannya untuk menyerang Rusia.

Zakharova menegaskan bahwa tidak ada kerangka hukum untuk menerapkan batasan tersebut.

Zakharova menuding AS sedang melancarkan perang hibrida, tidak hanya melawan Rusia tetapi juga seluruh wilayah di dunia.

Ukraina belum mendapat komitmen dari sekutu Barat dalammendapatkan jet tempur F-16.

Namun, AS memastikan bahwa Washington akan mendukung upaya Barat dalam memasok F-16 ke Ukraina.

Pada jumpa pers, Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan bahwa Presiden Joe Biden telah memberitahu rekan-rekannya dalam G7 tentang keputusan tersebut pada KTT yang berlangsung di Hiroshima, Jepang.

G7 adalah organisasi tujuh negara maju yang beranggotakan Amerika Serikat, Inggris, Jerman, Prancis, Italia, Jepang, dan Kanada, ditambah Uni Eropa.

Sumber: Anadolu