Jakarta (ANTARA) - Platform digital Bhinneka.com menyiapkan sejumlah strategi untuk mengembangkan usaha di tengah kompetisi yang semakin marak di industri sejenis di tanah air.
Chief of Commercial and Omnichannel Bhinneka.com Vensia Tjhin di Jakarta, Rabu mengatakan saat ini sektor perdagangan digital tengah bergairah dan aksi korporasi berupa merger dan akuisisi dilancarkan oleh sejumlah perusahaan untuk mengkonsolidasikan bisnisnya.
"Di tengah kompetisi yang semakin sengit ini kami sudah menyiapkan strategi korporasi dalam mengembangkan usahanya.Kami mempersiapkan 2-3 hal yang bisa membuat kami memenangkan pasar," ujarnya melalui keterangan tertulis.
Saat ini, Bhinneka menggarap enam lini bisnis, mulai dari produk Teknologi Informasi (TI) dan Maintenance, Repair & Operational (MRO), digital printing solution, offline store dan service center, business solution, B2B2B platform marketplace, hingga digital products.
Dari keenam lini bisnis yang terintegrasi, offline store & service center menjadi salah satu tulang punggung strategi omnichannel Bhinneka. Sementara dari sisi penjualan, proporsi produk di Bhinneka.com tergolong berimbang.
Selama pandemi COVID-19 dari masa PSBB hingga PPKM, kategori produk IT (gadget, computer, desktop, notebook) dan MRO mendominasi transaksi di Bhinneka.com, bersamaan dengan perlengkapan kesehatan yang (masker medis, cairan disinfektan, paket tes usap, dan lainnya) yang mengalami kenaikan di masa pandemi.
"Ada transaksi yang naik, ada juga yang turun. Beberapa sektor terjadi pelambatan, tapi ada yang meningkat, jadi cukup berimbang," ujar Vensia.
Dalam pengembangan bisnisnya, lanjutnya, Bhinneka melayani pengadaan (eProcurement) yang menawarkan efisiensi biaya hingga 25 persen per tahun melalui platform Bhinneka Bisnis (business-to-business/B2B), dan bekerja sama dengan LKPP untuk pengadaan pemerintah dengan menawarkan 150.000 SKU dari 9.000 suppliers.
Sebagai salah satu pemain di B2B e-commerce Indonesia, saat ini Bhinneka.com juga menawarkan beberapa produk untuk membantu akselerasi digital di korporasi, organisasi (termasuk universitas), serta instansi pemerintah seperti Pemda/Pemkot yang banyak membangun e-marketplace untuk meningkatkan pelayanan publik dan mendorong pendapatan daerah, termasuk agar UMKM setempat bisa go online.
"Dengan teknologi yang kami sediakan, banyak korporasi, organisasi, dan lembaga yang dapat menghemat anggaran investasi untuk pembangunan e-marketplace ini," katanya.
Saat ini, setidaknya ada 10 pemda/pemkot yang tengah berproses dengan Bhinneka.Com. Targetnya, hingga akhir tahun ini ada 5 e-marketplace milik pemerintah daerah yang akan go live.
"Sementara di sisi organisasi, komunitas, universitas tercatat hampir 30 yang sedang kami kerjakan, 2 e-marketplace milik universitas sudah go live, dan menyusul beberapa segera go live di Q4 ini," katanya.
Berita Lainnya
Platform LinkUMKM tawarkan bantuan pelaku usaha "go digital"
14 September 2024 14:53 WIB
PT Astra Digital Mobil secara resmi luncurkan platform aplikasi Mobbi
25 November 2022 16:09 WIB
Kemenkominfo dan Diskominfotik Riau dorong KIM manfaatkan platform digital
06 October 2022 15:36 WIB
Mendag RI akan buat platform digital bagi pengusaha muda kreatif
26 September 2022 17:17 WIB
Kemenparekraf dorong pelaku ekraf untuk maksimalkan platform digital
02 March 2022 16:55 WIB
Platform keuangan digital OVO jadi alat pembayaran utama pilihan UMKM di Indonesia
23 December 2021 10:57 WIB
Sandiaga Uno sebut Gernas BBI untuk bantu UMKM onboarding platform digital
23 September 2021 10:58 WIB
Platform kredit digital Indonesia, Kredivo kembali raih suntikan dana Rp1,4 triliun
23 June 2021 12:15 WIB