Jakarta (ANTARA) - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berencana mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim membahas Program Organisasi Penggerak (POP) yang saat ini menjadi polemik.
"Terkait yang sekarang lagi ramai POP itu, kami akan rencana mengundang Pak Menteri ke mari bersama Irjen dan Dirjen. Jadi, nanti mungkin itu bisa salah satu agenda yang kami sampaikan," kata Wakil Ketua KPK Lili Pintauli Siregar dalam webinar "Menjaga Integritas Dalam Implementasi Kebijakan PPDB" yang disiarkan akun Youtube KPK, Rabu.
Lebih lanjut, Lili juga menyatakan bahwa lembaganya akan menelaah soal program tersebut.
"Selain itu kami akan menelaah tentang kebijakan tersebut," kata Lili.
Sementara dalam kesempatan sama, Nadiem menyatakan Kemendikbud memutuskan untuk mengevaluasi program tersebut selama 3 sampai 4 minggu.
Selain itu, kata dia, Kemendikbud juga akan mengundang pihak-pihak eskternal untuk memberikan penilaian soal program tersebut.
"Kami memutuskan untuk melakukan evaluasi 3-4 minggu evaluasi lagi, kami ingin mengundang pihak-pihak eksternal untuk melihat sistem kami, tolong berikan penilaian melalui sistem seleksi kami," ungkap Nadiem.
Evaluasi itu, lanjut dia, juga untuk memastikan apakah program tersebut sudah tepat dan efektif di tengah wabah COVID-19 saat ini.
"Kami ingin memastikan untuk apakah dengan COVID ini "timing" dan "timeline"-nya sudah tepat dan efektivitas programnya masih bisa berjalan dan setiap organisasi kami akan lakukan "triple check" lagi mengenai kelayakan, kredibilitas mereka," tuturnya.
Baca juga: Tanoto tegaskan tak gunakan dana pemerintah untuk program pendidikan
Ia juga memastikan bahwa Putera Sampoerna Foundation dan Tanoto Foundation tidak akan menerima hibah dari pemerintah sepeser pun.
"Namun, mereka masih bergabung dalam program agar kita bisa belajar dari pengalaman mereka dan semuanya diukur dalam sistem "monitoring" kita," ujar Nadiem.
Terakhir, ia juga mengharapkan agar Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah, dan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dapat kembali bergabung dalam program tersebut.
"Harapan besar saya yang luar bisa bahwa dengan perubahan ini dan penyempurnaan-penyempurnaan apapun di masa depan bahwa NU, Muhammadiyah, dan PGRI bisa kembali membimbing kami kembali melibatkan diri dalam proses ini dan terus menyempurnakan program kami," kata Nadiem.
Baca juga: KPK mulai dalami aliran dana Djoko Tjandra. Siapa saja yang kecipratan?
Berita Lainnya
PGRI nyatakan tak bergabung dengan Program Organisasi Penggerak yang diinisiasi Kemendikbud
24 July 2020 12:16 WIB
Pj Wali Kota Pekanbaru tiba di Gedung KPK, begini penampakannya
03 December 2024 18:48 WIB
Usai OTT, Pj Wali Kota dan Sekda Pekanbaru diterbangkan ke Jakarta
03 December 2024 14:18 WIB
KPK temukan uang Rp1 miliar saat OTT Pj Wali Kota Pekanbaru
03 December 2024 13:28 WIB
Penangkapan PJ Wali Kota Pekanbaru diduga terkait pengadaan barang fiktif
03 December 2024 13:26 WIB
Pasca OTT, KPK segel ruang kerja Pj Wali Kota dan Sekda Pekanbaru
03 December 2024 11:07 WIB
Penjabat Wali Kota Pekanbaru terjaring OTT KPK dibawa ke Polresta
02 December 2024 22:45 WIB
KPK sita Rp7 miliar dalam OTT Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah
25 November 2024 6:15 WIB