Pekanbaru (ANTARA) - Bank BRI Kantor Wilayah Pekanbaru menjadi salah satunya bank penyalur dana murah, "kredit  Riau melawan rentenir" yang diluncurkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Riau, Rabu (28/4).

"Secara simbolis BRI  telah menyalurkan kredit super mikro kepada enam  pelaku usaha mikro di Pekanbaru, sebagai bentuk komitmen perbankan dalam program Riau melawan rentenir," kata kata Senior Manager Kanwil BRI Pekanbaru, Ria Firiany Dewi Z.

Secara serentak juga dilakukan penyaluran kredit bagi 14 debitur di  tujuh kabupaten lain di  Provinsi  Riau.

 Ke depan BRI akan terus memaksimalkan penyaluran hingga ke desa-desa, melalui dukungan dan sarana kantor cabang yang sudah tersebar hingga ke daerah 3T, Terluar, Terjauh dan Tertinggal.

"Kami juga akan menyosialisasikan program  ini hingga ke petani di desa-desa  agar mendapatkan kesempatan penggunaan dana murah," katanya.

BRI juga siap mendukung upaya  TPAKD Riau untuk menekan pemanfaatan rentenir, dan beralih ke bank untuk mendapatkan dana murah.

"BRI siap menggelontorkan  kredit hingga besaran Rp50 juta per nasabah," katanya.

Sementara itu  Kepala Otoritas Jasa Keuangan  (OJK) Riau Yusri mengungkapkan bahwa program "kredit Riau melawan rentenir" yang digalakkan oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah  merupakan ikhtiar untuk menyelamatkan masyarakat dari praktik rentenir yang menyusahkan.

Menurut Yusri, praktik rentenir di Riau ada di setiap daerah dan perlu gerakan serius untuk menyelamatkan masyarakat dari lintah darat tersebut. 

"Setiap daerah di Riau nantinya  ada program seperti  kredit Riau melawan rentenir, karena  kami meyakini bahwa rentenir itu ada di mana-mana," kata Yusri.

Sementara Gubernur Riau Syamsuar berharap BRI bisa menjangkau masyarakat hingga ke  pelosok desa.

Menurut Syamsuar, salah satu upaya yang bisa dilakukan perbankan yakni dengan memperbanyak jaringan laku pandai hingga ke pelosok-pelosok daerah di Riau, khususnya Pekanbaru.

Ia yakin  sejauh masih banyak  masyarakat  yang tidak tahu  sebenarnya proses  mengajukan kredit di bank itu mudah dan bunganya ringan. Apalagi Program yang baru diluncurkan ini.

"Program ini bagus sekali, karena memang para petani kita di daerah itu sangat membutuhkan dana cepat," katanya.

Hanya lanjut dia, keterbatasan akses dan sulitnya persyaratan untuk mengajukan kredit di bank, bisa jadi pemicu  masyarakat , pelaku usaha mikro lebih memilih  jasa para rentenir, walau dengan resiko  beban bunga yang ditanggung sangat besar.

 

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025