Pekanbaru (ANTARA) - Berdasarkan hasil kajian tim analisis COVID-19, Pemerintah Kota Pekanbaru memprediksi wabah mematikan akibat virus Corona jenis baru itu akan berakhir di Ibu Kota Provinsi Riau tersebut pada pertengahan Juni 2020.

"Kalau kita tidak lebih baik, dan tidak lebih buruk, maka grafik statistik COVID-19 ini akan menyentuh titik nol pada tanggal 12 Juni 2020," kata Tim Analisis Cepat Penangan  COVID- 19 Pekanbaru, Eka Firmansyah Putra  di Pekanbaru, Kamis.

Eka Firmansyah Putra  mengatakan Pemerintah Kota Pekanbaru lewat  gabungan Kominfo,  Bappeda,  Balitbang, Kesehatan, Perindag sudah melakukan analisa data statistik  terkait penyebaran COVID-19 di wilayah setempat dengan menggunakan metode grafik.

"Pemko mencoba membuat estimasi statistik kapan kasus positif  COVID-19 di Pekanbaru akan menurun hingga grafik tersebut menyentuh  titik nol,  memang tidak  bisa dipastikan tetapi tingkat keyakinannya 76 persen," katanya. Petugas Kepolisian melintas di Jalan Sudirman, Pekanbaru, Riau, Senin (27/4/2020). (ANTARA/Rony Muharrman)

Artinya saat grafik tersebut berada di titik nol, maka tidak ada lagi kasus baik Orang Dalam Pemantauan (ODP), Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan posisif COVID-19 di Pekanbaru saat itu.

"Maka kami dari hasil statistik tersebut menemukan Pekanbaru pada titik nol PDP akan terjadi pada tanggal 12 Juni 2020," katanya.
MNamun lanjutnya, dengan catatan halini bisa dicapai jika kondisi saat ini  dipertahankan, dalam artian pemberlakuan PSBB dengan protokoler social distancing tetap diberlakukan dan dipatuhi masyarakat.

Sementara itu  Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT menyatakan, jika ingin titik nol itu atau COVID -19 berakhir  lebih cepat di Pekanbaru. Maka perlu upaya untuk mencapainya.

"Kita  tidak harus menunggu  pertengahan bulan Juni  untuk menghentikan wabah COVID-19, maka ada hal yang perlu dilakukan, caranya temukan obati dan sembuhkan," katanya.

Katanya, Pekanbaru akan  segera melakukan  uji swap bagi PDP. Sehingga kita tahu pasti yang di rawat positif atau negatif . Selanjutnya dilakukan traching dan  penelusuran siapa saja yang pernah kontak dengan PDP tersebut.

"Artinya akan cepat ditemukan  siapa saja yang pernah kontak,  dan langsung isolasi, bagi yang mampu ekonominya dia lakukan karantina dan isolasi mandiri. Yang  kurang mampu, maka akan ditanggung pemerintah, sudah disediakan Rusunawa di Rejosari 360 tempat tidur," pungkasnya. (Adv)

Baca juga: Wali Kota Pekanbaru perpanjang PSBB 14 hari lagi, begini penjelasannya
Baca juga: Hakim vonis bersalah 16 pelanggar PSBB Pekanbaru, begini hukumannya
Baca juga: PSBB Pekanbaru, DPRD Riau: Data kongkret penerima bantuan harusnya sudah di tangan

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Febrianto Budi Anggoro
Copyright © ANTARA 2025