Pekanbaru (ANTARA) - Satgas BUMN peduli penanganan COVID-19 Riau serahkan sebanyak 208 Alat Pelindung Diri (APD) kepada Gubernur Riau untuk digunakan oleh tenaga medis.

"Ini bantuan tahap awal dulu Pak Gubernur untuk memenuhi kebutuhan Pekanbaru dan Kampar," kata Pembina Satgas BUMN Peduli Penanganan COVID-19 Riau, Jatmiko Kevin Santosa  di Pekanbaru, Kamis.

Jatmiko Kevin Santosa  mengatakan,  walau Satgas BUMN peduli penanganan COVID-19 Riau baru terbentuk, namun  seluruh anggotanya yang terdiri dari sekitar 40 BUMN dan dipimpin oleh PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Riau-Kepri (UIWRKR), sudah bergerak mengambil peran dalam penanggulangan COVID-19.

"Di tengah kesulitan wabah COVID-19 sudah menjadi kewajiban moral kami harus hadir Pak Gubernur, terutama yang berlokasi di Riau harus berbuat untuk Riau," katanya saat menyampaikan pidato.

Bantuan 208 APD ini masih tahap awal dan jumlahnya masih kecil, nanti sesuai arahan Menteri BUMN akan ada ditujukan kepada Puskesmas-Puskesmas yang tersebar di Riau.

Ia berharap mudah-mudahan tahap awal bantuan APD ini bisa membantu, dan semua kita diberi kesehatan hingga pandemi ini berlalu.

"Di Riau ada 223 Puskesmas nantinya bantuan kami langsung serahkan ke sana, kami mohon ijin Pak Gubernur.  Kenapa di Puskesmas karena menurut Kementerian BUMN,  pelayanan di Puskesmas terhenti karena mereka tidak ada APD," katanya.

Sementara itu  Gubernur Riau Syamsuar mengucapkan terimakasih kepada BUMN. "Kita bersyukur ada bantuan BUMN. Kami atas nama gugus tugas percepatan penanggulangan COVID-19,  mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang diberikan," kata Syamsuar.

Baca juga: Satgas BUMN COVID-19 Riau dipuji Arya Sinulingga, dan diminta prioritas bantu Puskesmas

Gubri sesuai permintaan BUMN untuk diberi ijin langsung menyalurkan APD, disarankan berkoordinasi  dengan Kepala Diskes setempat.

"Untuk tahap selanjutnya kami berharap penyampaian bantuan APD  tidak langsung ke Puskesmasnya tetapi melalui  Kepala Dinas Kesehatan kabupaten/kota," katanya. 

Syamsuar juga mengharapkan kerjasama  dengan BUMN ini mampu memutus rantai wabah COVID-19.

Gubri juga ingin dukungan jika nantinya Riau jadi menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), dimana akan banyak kebutuhan yang perlu dicukupkan. 

"Seperti sekarang yang kami alami kekurangan ADP, obat-obatan,  bahkan sembako nantinya jika kita mengarah ke PSBB," tukas Syamsuar.

Ia juga berencana  harus ada diskusi antara Pemprov dan BUMN yang ada di Riau guna membahas hal yang perlu disikapi dan dampak jika PSBB berlaku. Mana yang tetap harus berproduksi dan tidak berhenti karena dampaknya akan lebih berpengaruh kepada semua pihak.

"Apalagi nanti  kami perlu tahu keluhan-keluhan perusahaan jika nanti PSBB dilakukan, sehingga gugus tugas tahu bersikap," tukasnya.

Baca juga: Pemerintah telah impor gula pasir, harga dipastikan segera turun
Baca juga: RAPP dan APR donasikan 315.450 APD untuk tenaga medis Riau, begini penjelasannya




 

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025