Pekanbaru (ANTARA) - Wali Kota Pekanbaru Firdaus memerintahkan Sekretaris Daerah untuk melaksanakan Salat Istisqa  atau salat minta hujan guna memohon kepada Yang Kuasa agar bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) agar lekas berakhir.

"Salat Istisqa  akan laksanakan  di lapangan Kantor Walikota Sudirman hari Jumat  ini," kata Kepala Hubungan Masyarakat Kota Pekanbaru, Mas Irba Sulaiman di Pekanbaru, Kamis.

Mas Irba, sapaan akrabnya, menjelaskan pada Salat Istisqa itu  wali kota mewajibkan semua Aparatur Sipil Negara (ASN)  untuk bersama melaksanakan ibadah tersebut. "Jika masyarakat ingin berpartisipasi, maka dapat melaksanakan shalat dimaksud bersama-sama," ucapnya seraya menambahkan, jika terjadi perubahan kondisi cuaca maka Salat Istisqa ditiadakan. 

Selain itu, wali kota juga memerintahkan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekanbaru untuk lebih memaksimalkan fungsi Puskesmas dalam melayani masyarakat yang terkena Infeksi Saruran Pernafasan Atas (ISPA). 

"Wali kota  bahkan meminta Puskesmas Pembantu (PUSTU) untuk mengaktifkan kegiatannya, namun jika kondisi masyarakat yang dilayani memerlukan rujukan, agar segera dirujuk ke Puskesmas dan RS Madani," pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru mencatat, pada pukul 08.00 WIB, Kamis (12/9/2019), jarak pandang sejumlah wilayah di Riau merosot.

"Di Pelalawan visibility jarak pandang 500 meter. Sementara di Rengat 800 meter. Semuanya karena asap," ujar Analis BMKG Stasiun Pekanbaru, Sanya Gautami.

Sementara di Kota Pekanbaru, jarak pandang juga menurun, hanya 700 meter. Demikian juga di Kampar, tepatnya di Tambang, jarak pandang cuma 3 kilometer.

"Sementara di Dumai visibility 2 kilometer," imbuhnya.

Baca juga: Kepergian Gubernur ke Thailand disorot. Anggota DPRD: Tak cerminkan sikap pemimpin

Baca juga: VIDEO - Asap semakin parah, ribuan warga Riau salat minta hujan

 

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025