Pekanbaru (ANTARA) - Puluhan  warga tampak antre di BRI  Sigunggung, Pekanbaru, sepekan terakhir guna mencairkan  bantuan tunai Rp2,4 juta dari pemerintah yang dikhususkan bagi pemilik Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Dari keterangan yang dihimpun, tiap harinya BRI hanya melayani 70 antrean untuk proses administrasi pencairan bantuan yang diumumkan Presiden Joko Widodo tersebut.

"Untuk ambil nomor antrean  saja warga sudah datang subuh tadi karena dibatasi  per harinya," kata Opung seorang juru parkir di BRI Sigunggung kepada ANTARA di Pekanbaru, Rabu.

Tampak  Opung sesekali menjelaskan semampunya  tata cara pengurusan administrasi pencairan  kepada warga yang datang  ke BRI Sigunggung. Apalagi karena COVID-19 BRI menerapkan protokoler kesehatan dengan membatasi  jumlah antrian warga yang akan masuk ke dalam kantor tersebut, sehingga mereka terpaksa menunggu di parkiran dan emperan ruko sekitar sambil menantikan nomor antrian dipanggil.

Bahkan dikatakan Opung  nomor antrian dari 50 ke atas diarahkan mengurus pencairan ke layanan  bus BRI yang berlokasi di  Teras BRI Jalan Fazar.

Siti (56) warga Jalan Kapur,  Kampung Baru Kecamatan Senapelan mengaku sedang menunggu panggilan dengan nomor antrian 28.

Ia  mengaku senang bisa lolos untuk mendapat bantuan modal dari pemerintah, sebab akan digunakan membangun sendiri usaha kue miliknya.

"Selama ini saya buat kue gabung dengan kelompok dengan bantuan modal dari Presiden Jokowi ingin berdiri sendiri," kata ibu yang sudah  lama ditinggal suami tersebut.

Ia mengaku saat mendaftar untuk mendapat bantuan diberitahu RT tempat dia bermukim. 

"Saya diajari untuk mengisi data keluarga, setelah berhasil baru Lurah memberi berkas untuk diisi dan dibawa ke BRI guna diproses," katanya senang.

Sebelumnya diberitakan Pemerintah membantu para pelaku usaha UMKM lewat program bantuan langsung tunai atau BLT UMKM. Skemanya yakni kucuran dana bantuan UMKM Rp 2,4 juta yang ditransfer lewat rekening.

Bantuan pemerintah ini bertujuan untuk membantu pelaku usaha kecil dari dampak negatif pandemi virus COVID-19. Total di Indonesia ada 12 juta UMKM yang akan menerima bantuan tersebut.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, dalam program Banpres Produktif Usaha Mikro (BPUM) tersebut, dana diberikan cuma-cuma dari pemerintah ke pelaku usaha alias dana hibah.

"Sekali lagi Banpres produktif ini perlu saya sampaikan ini adalah hibah, bukan pinjaman, bukan kredit, tapi hibah," kata Jokowi dalam keterangannya  kepada Antara, Selasa (25/8/2020).
 

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025