Pekanbaru (ANTARA) - Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop UMKM) Kota Pekanbaru mendata sebanyak 7.888 usaha mikro setempat  terdampak pandemi Corona Virus Disease  atau COVID-19.

"Jumlah tersebut  lebih  50 persen dari total  UMKM yang ada 14.120 usaha," kata Kepala Diskop UMKM Kota Pekanbaru Dr. Idrus  di Pekanbaru, Rabu.

Data tersebut merupakan rangkuman  hingga April 2020 dimana masa pandemi COVID-19 sempat dalam penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Terdampaknya para pelaku UMKM itu adalah mereka tidak bisa lagi  beraktifitas dengan berbagai keterbatasan sehingga alami penurunan omzet penjualan karena daya beli masyarakat turun akibat ekonomi  melemah dan diperparah sejumlah kasus pemberhentian hubungan kerja (PHK).

Baca juga: Pekanbaru perkuat belasan ribu UMKM saat pandemi COVID-19

"Sebelum pandemi ,UMKM bisa memperoleh omzet hingga 100 persen, tetapi karena COVID-19 mereka mengeluh. Untuk mendapatkan 50 persen saja pun sulit," katanya.

Dia mengatakan, dari total  14.120 UMKM yang ada di Kota Pekanbaru  80 persennya  adalah usaha mikro, selebihnya usaha kecil dan usaha menengah. 

"Ia  usaha mikro  diperkirakan lebih kurang sekitar 11 ribu, yakni yang miliki modal  atau aset  antara Rl0 sampai Rp50 juta. Kalau usaha kecil, dari Rp50 juta sampai 300 juta asetnya. Kalau menengah Rp500 juta sampai Rp1 miliar," tukas Idrus.

Baca juga: UMKM rumah perabot rotan USM Pekanbaru raih omset Rp10 juta/bulan

Baca juga: Rumah Kreatif BUMN Pertamina Tampung 250 UMKM Pekanbaru Untuk Dibina


 

Pewarta : Vera Lusiana
Editor : Riski Maruto
Copyright © ANTARA 2025