Mereka akan kami latih teknis bagaimana untuk memandikan jenazah
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara berencana menambah jumlah tenaga pemulasaraan jenazah pengidap COVID-19 dengan mengadakan pelatihan pemulasaraan jenazah.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan pelatihan itu bekerja sama dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta.

"Untuk pemulasaraan jenazah, kebetulan sudah ada pelatihan dari Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi DKI Jakarta," ujar Ali di Jakarta, Senin.

Personel tiga pilar mulai dari TNI, Polri, serta Pemerintah Kota Jakarta Utara yang diwakili Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar), maupun Suku Dinas Kesehatan dan Puskesmas juga mengikuti pelatihan menangani jenazah COVID-19 tersebut.

Baca juga: Jenazah COVID-19 di Pademangan dievakuasi sehari setelah meninggal

Mereka yang diberi pelatihan akan bersinergi membantu pemulasaraan jenazah pengidap COVID-19 yang tidak tertangani oleh rumah sakit.

Pemulasaraan jenazah korban Covid-19 itu pun rencananya melibatkan para relawan di luar tim pelayanan kesehatan dan Tim Monas.

Adapun fokus utama para relawan nantinya adalah pemulasaraan jenazah korban Covid-19 yang meninggal dunia saat menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah.

Semua relawan itu akan mengikuti bimbingan teknis yang digelar dalam waktu dekat.

Baca juga: Pahlawan kemanusiaan dari tanah pemakaman

Relawan pemusalaraan jenazah itu, menurut Ali, sudah ada di setiap kecamatan setidaknya ada lima orang.

"Relawan merupakan warga yang sudah biasa selama ini memandikan jenazah. Mereka akan kami latih teknis bagaimana untuk memandikan jenazah yang terkonfirmasi terpapar Covid-19," kata Ali.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021