Pada awalnya nilam Aceh bisa memasok sampai 70 persen pasar dunia, namun kini tinggal 10 persen, sesuai data dari ADB.
Banda Aceh (ANTARA) - Universitas Syiah Kuala melalui Atsiri Research Center (ARC) bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Penguatan Inovasi Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi menyelenggarakan Forum Inovasi dan Bisnis Klaster Nilam.

Ketua ARC Unsyiah Dr Syaifullah Muhammad di Darussalam, Banda Aceh, Senin, mengatakan, forum ini menghadirkan sejumlah pihak yang terlibat dalam upaya mengembangkan industri nilam di Aceh.

“Kami berharap melalui kegiatan ini dapat menjawab beberapa persoalan penting terkait industri nilam, karena pada awalnya nilam Aceh bisa memasok sampai 70 persen pasar dunia, namun kini ) tinggal 10 persen, sesuai data dari ADB,” katanya.

Ia menjelaskan forum menghadirkan pembicara utama Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Dr. Jumain Appe dengan materi Pengembangan Komoditi Unggulan Daerah Melalui Klaster Inovasi untuk Penguatan Ekonomi Masyarakat.

Baca juga: Puluhan wirausaha muda Unsyiah dilatih branding produk

Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal mengatakan sangat mengapresiasi kerja keras ARC Unsyiah yang selama ini telah terlibat aktif dalam upaya pengembangan industri nilam di Aceh.

“Sejumlah inovasi dari para peneliti Unsyiah, telah mampu meningkatkan kualitas nilam Aceh menjadi lebih baik,” katanya.

Bupati Aceh Jaya Irfan TB juga menyampaikan apresiasi atas kepercayaan ARC Unsyiah dan Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti yang telah menunjuk Aceh Jaya sebagai daerah Kluster Inovasi Nilam.

“Aceh Jaya juga telah siap untuk melakukan aktivitas ekspor setelah pelabuhan di kabupaten tersebut telah dibangun lebih baik,” katanya.

Dr Ir Jumain Appe menjelaskan dalam konteks pembangunan daerah, strategi pembangunan difokuskan kepada penggarapan bisnis unggulan baru dengan mengembangkan potensi bisnis yang berbasis pada Produk Unggulan Daerah (PUD). Berbagai macam PUD yang bisa dikembangkan antara lain komoditas pertanian, perkebunan, kehutanan, hortikultura hingga industri kreatif.

Ia menjelaskan Klaster Inovasi Berbasis PUD merupakan entitas bisnis kolaboratif yang melibatkan berbagai stakeholder inovasi, khususnya pemerintah daerah, perguruan tinggi, badan usaha dan masyarakat.
Baca juga: Pemerintah bersinergi demi mengharumkan nilam Aceh

Pewarta: M Ifdhal
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019