Pontianak (ANTARA) - Polres Singkawang kembali membantu pemulangan warga Kalbar yang berasal dari Singkawang dan Landak yang diduga menjadi korban kawin kontrak selama delapan bulan di Tiongkok, Senin.

"Pemulangan ini berkat adanya laporan dari masyarakat Singkawang sekitar satu bulan yang lalu, yang menyebutkan bahwa ada keluarganya yang tidak bisa pulang ke Singkawang," kata Kapolres Singkawang, AKBP Raymond M Masengi di Singkawang, Selasa.

Raymond memastikan, berkat bantuan dari berbagai pihak bahwa hari ini (Senin) IN warga Singkawang sudah bisa kembali ke Singkawang untuk berkumpul bersama keluarga.

"Yang bersangkutan saat ini sudah berada di Pontianak dan dalam perjalanan menuju ke Singkawang," ujarnya.

Sedangkan NP, saat ini masih berada di KJRI Beijing. Karena yang bersangkutan masih melakukan pemenuhan administrasi dan Pasport.

Menurutnya, proses pemulangan kedua warga Singkawang dan Landak ini sudah dilakukan Polres Singkawang jauh-jauh hari sebelum viralnya berita kawin kontrak akhir-akhir ini.

Dan dia memprediksikan, bahwa warga yang dipulangkan ini merupakan ekses atau peristiwa terdahulu. Sehingga, hal tersebut terus menjadi perhatian bagi pihaknya.

"Semua laporan yang masuk tentu kita tindaklanjuti. Dan ini merupakan kepercayaan masyarakat kepada kami yang melaporkan melalui Humas kami yang mana setiap program pembinaan kami lakukan secara 'live' di Facebook dan sudah mendapatkan kepercayaan dari masyarakat," jelasnya.

Melalui siaran live itu, ternyata ada tanggapan dari masyarakat, bahwa banyak warga Singkawang yang sedang berada di luar negeri. Melalui live itu juga pihaknya mendapatkan bantuan dari berbagai pihak untuk melacak dan mengkomunikasikannya hingga akhirnya yang bersangkutan bisa kembali ke Singkawang.

"Sehingga pemulangan ini juga berkat adanya bantuan masyarakat Singkawang yang ada di Indonesia maupun Luar Negeri," tuturnya.

Terkait dengan kasus ini, dia mengimbau kepada masyarakat Singkawang agar jangan teriming-imingi oleh bujukan seseorang.

Terutama kaitannya akan dinikahkan untuk mengubah nasib. Karena yang paling penting untuk mengubah nasib adalah belajar dan bekerja keras.

"Jangan mengambil jalan pintas sehingga teriming-imingi karena di sana pun belum tentu diperlakukan sesuai harapan," pesannya.

Berdasarkan laporan memang ada juga yang diperlakukan dengan baik, berhasil namun ada juga yang menjadi korban eksploitasi dari warga-warga yang tidak bertanggungjawab.

Polres Singkawang, katanya, akan rutin melakukan kegiatan-kegiatan penyuluhan. Namun dengan maraknya kejadian ini, bekerjasama dengan Pemkot Singkawang akan melakukan langkah-langkah untuk melakukan sosialisasi penyuluhan agar masyarakat Kota Singkawang semakin tahu apa yang harus dilakukan.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada netizen warga Kota Singkawang yang berada di Tiongkok. Kepedulian terhadap saudara-saudara di Kota Singkawang yang berada di luar negeri sangat dibutuhkan.

"Persaudaraan yang ada sangat dibutuhkan bantuan netizen sangat membantu," ujarnya.

Informasi-informasi yang diberikan kepada Polres Singkawang sangat membantu.

Hal ini merupakan satu di antara contoh dari upaya-upaya Polres Singkawang untuk memberikan perlindungan dari sisi hukum kepada masyarakat Kota Singkawang. "Kami tidak bisa berbuat banyak tanpa bantuan dari rekan-rekan dari masyarakat semua," ucapnya.

Baca juga: Disdukcapil Kalbar: Administrasi pernikahan antarnegara tidak sulit
Baca juga: Menguak sederet kasus TPPO dan TKI ilegal di Kalbar
Baca juga: Akademisi : kawin kontrak jadi lahan bisnis makcomblang

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2019