Semua pihak harus bersinergi menjaga keamanan apalagi selama ini warga Kota Pekanbaru dikenal sebagai masyarakat agamis, toleran  dan ramah serta terbuka dengan berbagai perbedaan.
Kota Pekanbaru (ANTARA) -
Pengamat masalah sosial, politik, dan hukum dari Universitas Riau, Dr Erdianto Effendi mengatakan jika berdasarkan laporan intelijen ada indikasi potensi gangguan keamanan, sebaiknya masyarakat mengikuti imbauan Pemerintah Kota untuk tidak menggelar malam takbiran keliling.

"Tidak perlu ditanggapi dengan banyak tafsir, kita harus percaya bahwa Pemerintah Kota Pekanbaru bermaksud baik, apalagi imbaun ini bersifat kondisional bukan pembatasan hak asasi manusia," kata Erdianto Effendi di Pekanbaru, Senin.

Pendapat itu disampaikannya terkait imbauan Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus MT bahwa pawai takbiran yang rutin dilaksanakan setiap malam sebelum Hari Raya Idul Fitri,  ditiadakan pada 2019 dengan berbagai pertimbangan, terkait masih dalam suasana politik.

Menurut Erdianto, mencermati tradisi yang terus dilakukan oleh umat Muslim di kota itu, Pemerintah Kota juga harus dapat memastikan situasi aman dan tentunya aparat keamanan harus melakukan tindakan pengamanan.

Jika situasi kondusif, katanya lagi, sebaiknya mbauam tersebut direvisi. Masyarakat diizinkan melakukan takbir keliling dengan pengamanan ketat dari aparat keamanan.

Oleh karena itu, semua pihak harus bersinergi menjaga keamanan apalagi selama ini warga Kota Pekanbaru dikenal sebagai masyarakat agamis, toleran  dan ramah serta terbuka dengan berbagai perbedaan.

Sebelumnya Wali Kota Pekanbaru Dr Firdaus MT mengatakan, Lebaran 2019 bercampur dengan suasana politik yang belum usai, sehingga dengan mengurangi ramai-ramai di jalan akan lebih mudah menjaga kondisi keamanan.

"Kedua kita tetap evaluasi manfaat dan mudharat, analisa dari tokoh-tokoh dan ulama ternyata lebih banyak mudharatnya," katanya.

Sebagai gantinya, katanya lagi, Pemkot Pekanbaru akan mengalihkan kegiatan itu ke Masjid Paripurna Kota Pekanbaru, Masjid Ar Rahman. Sementara di kecamatan akan dipusatkan di masjid paripurna tingkat kecamatan.

"Malam takbiran Idul Fitri kami ganti, langsung ke tengah masyarakat, yaitu basisnya ke masjid. Bila masyarakat ingin melakukan pawai keliling kampung dengan obor atau musik tradisional silakan saja yang penting laporkan ke kapolseknya sehingga pengamanan dan pengawalan dapat dilakukan dengan baik," katanya.T.F011


 

Pewarta: Frislidia
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019