"Saya imbau seluruh masyarakat agar tidak terpancing dengan suasana politik sekarang, kita harus tetap mengutamakan persatuan dan kesatuan," katanya di Sungailiat, Senin.
Sebagai organisasi yang dari berbagai agama atau lintas agama kata dia, FKUB tidak mengenal "People Power" karena Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika yang menjadi perwujudan dari Negara Kesatuan Negara Republik Indonesia (NKRI) adalah harga mati.
"NKRI harus tetap kita pertahankan sebagai negara yang berdemokrasi yang akan menjadikan rakyatnya semakin baik, semakin damai di masa akan akan datang agar terwujud negara Baldatun Thoyibatun Warabun Ghofur," jelasnya.
Dia mengatakan, pemilu 2019 sudah selesai dengan aman dan lancar dilaksanakan di seluruh Indonesia dan Insya Allah akan membuahkan hasil yang terbak bagi bangsa Indonesia lima tahun ke depan.
"Saya imbau masyarakat untuk bersabar sampai tanggal 22 Mei 2019 dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak KPU sebagai penyelenggara pemilu," ujarnya.
Menurutnya, masyarakat agar lebih mengutamakan kegiatan ibadahnya dengan baik dan melaksanakan kegiatan sebagaimana rutinitasnya sehari-hari.
"Kita tetap komit tidak mengenai segala sesuatu perbuatan yang melanggar kentetuan hukum di negara kita ini apalagi yang dikenal "people power" karena gerakan itu dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," katanya.
Pewarta: Kasmono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2019
