Alhamdulillah, saya memang tidak punya laptop, sungguh hadiah yang tidak saya sangka sama sekali. Ini pasti karena doa dari orang tua yang selalu mendukung saya
Jember (ANTARA) - Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir memberikan laptop kepada enam mahasiswa penerima beasiswa Bidikmisi yang cumlaude atau memiliki Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,9 hingga 4, baik untuk ilmu eksakta maupun sosial saat kuliah umum di Universitas Jember, Jawa Timur, Minggu.

"Saya mengapresiasi prestasi mereka karena tidak mudah mendapatkan IPK di atas 3,8 dan mereka berjuang keras, sehingga saya memberikan laptop, agar mereka rajin belajar untuk terus berprestasi," katanya di Kabupaten Jember.

Bidikmisi adalah bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu

Ia mengatakan prestasi yang dicatat oleh para penerima beasiswa Bidikmisi membuat pemerintah melalui Kemenristekdikti tidak ragu meneruskan program itu dengan menaikkan kuota penerima Bidikmisi dari 90 ribu beasiswa pada tahun 2018, maka tahun ini jumlahnya ditingkatkan menjadi 130 ribu penerima beasiswa.

"Total mahasiswa yang mendapat beasiswa Bidikmisi hingga 2019 tercatat sebanyak 496.700 orang dan 99 persen penerimanya berhasil menyelesaikan kuliah. Bahkan Presiden Joko Widodo memberikan perhatian khusus dan jangan sampai siswa berprestasi dari keluarga yang kurang mampu tidak bisa meneruskan kuliah," katanya.

Enam mahasiswa yang mendapatkan bonus laptop dari Kemenristekdikti terdiri atas empat mahasiswa Universitas Jember, satu mahasiswa Universitas Islam Jember (UIJ) dan satu mahasiswa STIE Mandala Jember. Mereka maju ke depan dan menyampaikan "resep" hingga berhasil memiliki nilai cumlaude.

"Saya selalu tekun belajar, aktif di kelas saat kuliah dan ikut berbagai kegiatan kemahasiswaan, baik ekstra maupun intra kampus, bahkan sering berdiskusi dengan teman-teman dan kakak kelas pada malam hari," kata salah satu mahasiswa Bidikmisi Unej yang cumlaude, Nurotul Wafiro asal Madiun.

Selain itu, lanjut dia, hal yang paling penting adalah berdoa dan meminta restu orang tua karena semua yang dilakukan selalu mendapat dukungan penuh dari orang tuanya hingga berhasil mendapatkan nilai IPK 4.00 di Program Studi Pendidikan Masyarakat atau Pendidikan Luar Sekolah FKIP Unej.

"Saya bersyukur bisa melanjutkan kuliah dengan beasiswa Bidimisi karena orang tua saya hanya seorang petani. Alhamdulillah saya mendapatkan laptop dari Menristekdikti karena laptop yang saya miliki sudah sering rusak. Mudah-mudahan ini dapat menunjang prestasi saya dan memberikan yang terbaik untuk almamater," katanya.

Bahkan salah satu mahasiswa penerima laptop lainnya, Hayu Fitri Nada sampai menangis terharu dan melakukan sujud syukur karena mendapat hadiah dari Menristekdikti.

"Alhamdulillah, saya memang tidak punya laptop, sungguh hadiah yang tidak saya sangka sama sekali. Ini pasti karena doa dari orang tua yang selalu mendukung saya," kata mahasiswi asal Tuban itu.

Baca juga: Kuota penerima beasiswa Bidik Misi dinaikkan

Baca juga: Mahasiswa Unej ingatkan Menristekdikti bersikap netral

Baca juga: KKN tematik universitas membangun desa Unej diapresiasi Australia

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019