Mataram (ANTARA) - Hamparan pasir putih yang membentuk tapal kuda di Pantai Jelenga, Kecamatan Jereweh, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat, bisa membuat pengunjungnya jatuh cinta pada pandangan pertama.

Berjalan menapaki pasir putihnya yang sekilas tampak seperti butiran merica sambil melihat ombak menghapus tapak kaki yang tertinggal, menyaksikan gulungan ombak pecah, dan menatap pemandangan perbukitan dan bentang alam di kanan kiri pantai bisa mendatangkan ketenangan. 

Hanya deru ombak yang terdengar di pantai yang berada sekitar tujuh kilometer dari Desa Goa di Kecamatan Jereweh itu.

Perjalanan menuju ke sana dari ibu kota Pemerintah Kabupaten Sumbawa Barat di Taliwang, melewati perkampungan penduduk dan warganya yang ramah, melintasi perbukitan dan lahan pertanian warga.

Sesekali pengendara harus berhenti untuk memberi jalan bagi kelompok kerbau milik warga yang menyeberang dalam perjalanan menuju pantai yang dianggap sebagai surga selancar itu. 

Para pencinta olahraga air menyebut Pantai Jelenga sebagai "Scar Reef". Gelombangnya berbentuk seperti pipa raksasa, dan tingginya antara dua sampai tiga meter.

"Pantai Jelenga sudah terkenal bagi para surfers mancanegara," kata Hasan, seorang warga Taliwang.

Namun, bagi mereka yang tidak hobi berselancar menikmati keindahan pantai saat ombak bersahabat pada bulan April juga sudah cukup memuaskan. Mereka bisa menikmati pemandangan Pantai Jelenga saat matahari terbenam, dan menyaksikan pantulan warga kemerahan langit di pantai bersama debur ombak.
 
Pantai Jelenga di Kecamatan Jereweh, Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.


Bergeser ke keindahan lain

Dari Pantai Jelenga, wisatawan bisa menempuh perjalanan satu jam untuk menyambangi Pantai Tropical di Kecamatan Sekokang. Lokasinya tidak jauh dari jalan provinsi, hanya sekitar 10 menit dari pintu gerbang Bandara Sumbawa Besar yang sampai sekarang belum beroperasi.

Di sana, pengunjung bisa duduk-duduk di bruga atau pendopo sambil menikmati pantai berpasir putih sepanjang sekitar dua kilometer, menatap paduan warna putih pasir dan air laut yang menyajikan gradasi warna biru. 

"Bukan hanya turis asing saja, orang lokal juga banyak yang berlibur ke sini," kata Nur, warga setempat.

Selain Pantai Tropical, ada Pantai Poto Batu yang sering menjadi tempat swafoto. Pantai itu punya batu-batu berukuran besar yang biasanya menjadi tempat pilihan warga untuk berfoto dengan latar belakang deburan ombak.

Para pemburu pemandangan matahari terbenam juga bisa mendatangi Pantai Poto Batu untuk menikmati momen kesukaan mereka sambil melihat anak-anak muda latihan berselancar di pantai yang berada di tepi jalan dari Taliwang ke Sekokang tersebut.

Keindahan pantai-pantai Kabupaten Sumbawa Barat tak kalah dengan daerah-daerah tujuan wisata bahari yang lain. Kalau pemerintah daerah bisa menata dan mengelola potensi wisata baharinya dengan baik, destinasi-destinasi wisata Sumbawa Barat juga akan bisa mendunia, dan mendatangkan manfaat ekonomi nyata bagi warga sekitarnya.

Baca juga: Bukit Mantar magnet wisata Sumbawa Barat
 

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2019