Jakarta (ANTARA) - Koordinator Nasional Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (Kornas Fokal IMM) mengutuk penembakan puluhan muslim yang terjadi di dua masjid di Christchurch, Selandia Baru.

"Apapun motif pelaku kebiadaban ini  tetap harus dihukum seberat-beratnya, karena pelaku tidak sekedar melanggar hukum positif dalam bentuk menghilangkan nyawa seorang atau lebih. Melainkan penghinaan terhadap kemanusiaan karena dengan sengaja merencanakan perbuatan keji secara brutal terhadap sesama makhluk Tuhan tak berdosa yang sedang beribadah," ujar Azrul di Jakarta, Sabtu.

Azrul Tanjung, yang juga dosen Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka (Uhamka) ini meminta masyarakat internasional mengutuk keras penoda kemanusiaan ini serta memohon kepada mahkamah Internasional untuk mengusut dan menjadikan yang bersangkutan sebagai pelaku kejahatan internasional.

Lebih lanjut, Azrul Tanjung, yang juga sebagai ketua komisi ekonomi MUI Pusat ini menegaskan pentingnya melibatkan masyarakat dunia dan lembaga internasional dalam persoalan ini sebagai upaya untuk menghentikan setiap teror kemanusiaan dan prilaku apapun bentuknya yang berdampak terhadap kedamaian, kenyamanan antar bangsa.

Apalagi selama ini Selandia Baru dikenal masyarakat dunia sebagai daerah yang aman, damai dan menjadi negara tujuan dari seluruh penjuru dunia.

Puluhan anggota jamaah sholat Jumat tewas diberondong peluru di dua masjid di kota Christchurch, Selandia Baru, Jumat (15/3).

Komisaris polisi Selandia Baru mengatakan jumlah korban meninggal akibat penembakan di dua masjid di Christchuch jadi 49 dan seorang lelaki dari empat orang yang ditangkap telah didakwa melakukan pembunuhan.

Sebanyak 41 orang meninggal di  masjid, tujuh lagi serta satu orang meninggal di rumah sakit.


Baca juga: Tokoh lintas agama di Maluku kutuk penembakan di masjid Selandia Baru
Baca juga: Indonesia kutuk aksi terorisme di Selandia Baru

Pewarta: Indriani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019