Tahun ini sudah ada dana abadi riset, anggarannya Rp990 miliar
Semarang (ANTARA News) - Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Muhammad Dimyati mendorong generasi muda untuk melakukan riset.

 "Saat ini, kita punya momentum luar biasa karena banyak anak muda yang inovatif. Untuk itu, kita terus mendorong mereka untuk terus melakukan riset dengan memberikan wadah pada mereka," ujar Dimyati di Semarang, Rabu.

Banyaknya anak muda yang melakukan riset dan menghasilkan inovasi, menurut dia, merupakan pertanda suatu negara akan maju. Justru, jika anak muda tersebut tidak diberikan wadah yang layak maka Indonesia akan menyesal.

Untuk itu, lanjut dia, perlu menciptakan lingkungan riset yang baik, sehingga mendorong generasi muda untuk melakukan riset.

 "Tahun ini sudah ada dana abadi riset, anggarannya Rp990 miliar. Dana tersebut akan bertambah setiap tahunnya. Hasil dari pengelolaan dana tersebut yang akan digunakan untuk pembiayaan riset."

 Hasil pengelolaan dana tersebut itu pula yang akan diberikan kepada perguruan tinggi, lembaga penelitian, maupun masyarakat yang melakukan penelitian. Dana riset itu juga bisa diajukan oleh perorangan. Sehingga terjadi pemerataan bagi siapapun yang melakukan riset.

 Selain itu, pihaknya juga mendorong agar industri melakukan riset. Saat ini persentase anggaran riset Indonesia lebih banyak dari pemerintah yakni 84 persen. Sebanyak 16 persen sisanya dari industri.

Menurut Dimyati, hal ini terjadi karena banyak industri yang lebih memilih membeli inovasi dari luar dibandingkan melakukan riset sendiri. Untuk itu perlu adanya insentif bagi industri yang melakukan riset misalnya dengan pengurangan pajak. 

Baca juga: Jumlah paten Indonesia terbanyak di Asia Tenggara
Baca juga: Realisasi anggaran Kementerian Ristekdikti lampaui rata-rata nasional

Pewarta: Indriani
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019