Jayapura, Papua (ANTARA News) - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) Provinsi Papua menyesalkan tindakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang menyerang pekerja jalan dan jembatan TransPapua dari PT Istaka, yang merupakan warga sipil biasa.

"Bahkan dalam suasana perang sekali pun masyarakat sipil tidak bisa dijadikan sasaran tembak, apa pun alasannya apalagi ini bukan dalam konteks perang," kata Ketua DPD IMM Papua, Imam Alfian, dalam keterangan tertulis yang diterima di Jayapura, Selasa.

Menurut dia, jika ada persoalan seharusnya dibicarakan secara bijak dan elegan, sehingga tidak mengorbankan masyarakat sipil yang sedang bekerja untuk membangun jalan dan jembatan trans Papua.

"Jika ada persoalan yang belum selesai antara negara dengan kelompok KKB itu alangkah baiknya negara segera menuntaskan persoalan ini dengan tuntas melalui cara-cara dialogis dan akomodatif," katanya.

"Kami berharap semua pihak terutama para pemuka agama, pendeta, pastor, ustaz, para tokoh masyarakat, petinggi adat untuk menjaga kelompok mereka masing-masing agar tidak terprovokasi," katanya.

IMM, kata dia, mengajak kepada segenap warga negara terutama yang menggunakan gawai agar tidak menyebarluaskan informasi tidak benar terkait peristiwa di Nduga, karena hal itu hanya akan memprovokasi warga dan memperkeruh suasana yang aman dan damai.

Pewarta: Alfian Rumagit
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2018