Jakarta (ANTARA News) - Pameran Sulut Expo 2007 yang menampilkan dan mempromosikan berbagai potensi dan investasi daerah Sulawesi Utara (Sulut) dibuka di Semanggi Expo, Jakarta, Sabtu, oleh Menteri Kelautan dan Perikanan, Freddy Numberi, serta Gubernur Sulut, S.H.Sarundajang. Dalam sambutannya, Gubernur Sarundajang mengatakan bahwa ajang pameran tersebut bertujuan mempromosikan berbagai potensi investasi dan wisata yang ada di Sulut kepada masyarakat umum, pemerintah dan kalangan dunia usaha nasional maupun internasional. Dikatakannya Sulut Expo 2007 menampilkan pula serangkaian acara terkait seperti forum bisnis, seminar serta sosialisasi rencana penyelenggaraan konperensi kelautan sedunia "World Ocean Conference (WOC) 2009" yang akan diselenggarakan pada 11-15 Mei 2009 di ibukota Sulut, Manado, dan akan dihadiri sekitar 1.500 peserta dari 150 negara. Sementara itu, Freddy Numberi mengatakan bahwa Provinsi Sulut memiliki potensi sumber daya alam yang besar dan belum tergarap maksimal, seperti halnya di bidang kelautan. Provinsi itu juga memiliki letak geografis yang strategis, di jalur perdagangan lautan Pasifik yang berbatasan langsung dengan negara tetangga Filipina, kata Freddy. Menurut Freddy, dengan memaksimalkan seluruh potensi kelautan yang ada di provinsi tersebut ditambah dengan adanya penyelenggaraan WOC 2009 , maka Sulut dapat menjadikan Indonesia sebagai pusat kajian bidang kelautan sedunia. Pameran Sulut Expo 2007 yang akan berlangsung hingga 5 September itu diikuti sekitar 110 stan dengan menargetkan kedatangan pengunjung sebanyak 10 ribu hingga 20 ribu orang per hari. Investasi Meningkat Informasi yang diperoleh dari situs resmi Pemprov Sulut www.sulut.go.id menyebutkan bahwa perkembangan kegiatan investasi di Sulawesi Utara pada triwulan II 2005 cukup menggembirakan tercermin dari meningkatnya nilai tambah Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) secara tahunan yang tumbuh 0,98 persen, melambat dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 2,28 persen. Perkembangan kegiatan investasi tersebut seiiring dengan peningkatan penyaluran kredit investasi dan modal kerja. Sampai akhir bulan Mei 2005, jumlah kredit investasi dan modal kerja yang berhasil disalurkan mencapai Rp. 1.494 miliar atau naik 11,58 persen dibandingkan triwulan II tahun 2004. Sementara itu, berdasarkan nilai perdagangannya antar negara, nilai realisasi ekspor Sulawesi Utara ke luar negeri dari tahun ke tahun terus menunjukkan peningkatan sejak tahun 2001. Sampai dengan Mei 2005, nilai realisasi ekspor luar negeri tercatat sebesar 181,80 juta dolar AS. Angka ini diharapkan akan terus meningkat sampai akhir tahun 2005 sehingga akan melebihi angka realisasi ekspor tahun 2004 sebesar 248,15 juta dolar AS. Disebutkan dalam situs tersebut bahwa meningkatnya nilai ekspor, ternyata seiring dengan terus menurunnya tingkat ketergantungan Sulawesi Utara terhadap barang atau jasa dari luar negeri. Hal ini tercermin dari nilai impor yang terus memperlihatkan kecenderungan penurunan dimana sampai Mei 2005, nilai impor tercatat sebesar USD 4,31 juta. Kecenderungan meningkatnya perdagangan antar negara tercermin pula pada volume perdagangannya. Sampai Mei 2005, volume ekspor tercatat sebesar 293,88 ribu ton dengan volume impor sebesar 2,42 ribu ton. Dengan demikian, sampai Mei 2005, Sulawesi Utara mencatat surplus perdagangan luar negeri. Disebutkan pula bahwa kunjungan wisatawan mancanegara ke Sulawesi Utara sampai akhir bulan Juni 2005 mencapai 6.091 orang. Jumlah ini masih lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 7.228 orang atau turun 15,73 persen. (*)

Copyright © ANTARA 2007