"...tahun depan kami akan buat akademi pilot"
Jakarta, 27/9 (ANTARA News) - Salah satu perusahaan helikopter akan membuat sekolah akademi pilot untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) seiring dengan semakin diminati moda helikopter.

"Saya sudah sampaikan kepada Pak Menhub bahwa tahun depan kami akan buat akademi pilot," kata Direktur Utama PT Whitesky Aviation, Denon Prawiraatmadja, di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan akademi tersebut juga akan diinisiasi untuk menyerap para pilot Ab-Initio yang saat ini masih tercatat sekitar 800 masih menganggur.

Pilot Ab-Initio adalah pilot yang sudah mengantongi lisensi pilot komersial (commercial pilot lisence), namun belum memiliki pengalaman terbang secara komersial, pengalaman terbang yang didapatkan hanya selama menempuh pendidikan di sekolah penerbangan.

"Saran Menhub bagaimana mengelaborasi sekolah pilot yang ada menjadi sekolah pilot helikopter karena ada sekitar 800 yang belum," katanya.

Denon menjelaskan dasar terbang antara pesawat bersayap tetap (fixed wing) dengan pesawat sayap putar (rotary), seperti helikopter berbeda.

"Jadi, harus dari awal lagi. Ilmu dasar terbangnya sudah ada, tapi harus dari dasar terbang helikopter," katanya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebutkan masih ada sekitar 800 pilot Ab-Intio yang belum terserap.

Ia mengatakan  jumlah pilot yang belum terserap tersebut kembali disekolahkan di Sekolah Tinggi Penerbangan Indonesia Curug, Tangerang selama satu hingga dua tahun.

"Sekarang ini mungkin ada sekitar 700 dan kita lagi menyekolakan lagi di Curug, itu satu sampai dua tahun. Jadi dari 700 itu kita serap lagi dengan kualifikasi yang lebih bagus," katanya.

Pengamat Penerbangan CSE Aviation Chappy Hakim menilai kebutuhan pilot helikopter harus segera dipenuhi, sementara persoalan belum terserapnya pilot Ab-Initio harus segera diselesaikan dengan koordinasi semua pihak.

Baca juga: Kemenhub segera susun peraturan pengoperasian helikopter perkotaan

Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2018