Jakarta (ANTARA News) - Pengelola Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta mengemas peringatan Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2018 dengan cara yang berbeda dan diharapkan semenarik mungkin.

Kepala Museum Kebangkitan Nasional, Mardi Thesianto, di Jakarta, Minggu, mengatakan, pihaknya menyelenggarakan Festival Museum Kebangkitan Nasional 2018 dalam kemasan yang berbeda.

"Jika tahun-tahun sebelumnya hanya diperingati dengan upacara tapi tahun ini berbeda karena ada kemasan menarik dengan festival," katanya.

Festival, kata dia, salah satunya untuk mendorong masyarakat agar terketuk sehingga mampu memaknai kebangkitan nasional dengan cara yang berbeda sekaligus menguatkan komitmen kebangsaan.

Pihaknya bahkan menghadirkan keluarga dari para pendiri Boedi Oetomo, yakni para cucu dan cicit yang diharapkan menjadi inspirasi komitmen kebangsaan bagi masyarakat.

Beberapa kegiatan dikemas menarik di antaranya festival tersebut diramaikan oleh beragam kegiatan dan penampilan artis seperti David Nurbianto dan juga Maliq & D`Essentials.

Kegiatan ini direncanakan berlangsung selama empat bulan dimulai dari 20 Mei 2018 sampai dengan 14 Agustus 2018.

Pembukaan festival dilaksanakan di Museum Kebangkitan Nasional di Jalan Abdul Rachman Saleh 26 Senen, Jakarta Pusat, yang dipandu oleh dua pembawa acara kondang, Danang dan Darto.

Beragam acara yang dihadirkan dalam Festival Museum Kebangkitan Nasional antara lain adalah "selfie competition", cinderamata gratis, peluang mendapatkan hadiah (doorprize), "photo booth" dan bazaar Ramadhan.

Selain itu juga ada lomba dan kontes dengan hadiah total jutaan rupiah yang dapat diikuti oleh masyarakat umum sesuai dengan kategori lomba dan kontes lomba dan kontes tersebut di antaranya lomba paduan suara, kompetisi film pendek, kompetisi band cover lagu nasional, lomba sketsa dan kontes fotografi.

Festival Museum Kebangkitan Nasional ini terbuka untuk umum. Pengunjung yang datang hanya dipungut tiket masuk museum seperti halnya kunjungan hari biasa.

"Selain dapat menikmati hiburan, dengan digelarnya festival ini sekaligus sebagai upaya promosi museum agar semakin banyak diapresiasi masyarakat," katanya.

Ia menyebutkan inti dari seluruh kegiatan yang diselenggarakan oleh Museum Kebangkitan Nasional adalah untuk menjadikan museum sebagai ruang publik, ruang yang aspiratif dan juga menyimpan sekaligus menjaga memori kolektif bangsa, khususnya bagi generasi muda.

Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hilmar Farid dalam pembukaan Festival Museum Kebangkitan Nasional (Harkitnas) mengatakan, peringatan Harkitnas setiap 20 Mei 2018 menjadi momentum yang penting di tengah masalah kebhinekaan, disintegrasi bangsa, beragam persoalan kompleks yang sedang dihadapi Bangsa Indonesia.

"Jadi ini penting untuk menegaskan kembali komitmen kebangsaan, bangsa ini `kan sebetulnya diikat oleh komitmen bukan karena materi bukan karena hal-hal lain tapi karena adanya komitmen kebangsaan," katanya.

Karena itu, dia menekankan pentingnya masyarakat untuk kembali mengingat betapa komitmen kebangsaan telah menyatukan para pemuda dari berbagai pelosok nusantara untuk mendirikan organisasi Boedi Oetomo pada 1908.

Pewarta: Hanni Sofia
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2018