Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dipastikan menghadiri World Islamic Economic Forum (WIEC) sebagai tamu kehormatan yang akan diselanggarakan di Kuala Lumpur, pada 28-29 Mei 2007. Juru Bicara Bidang Luar Negeri Kepresidenan Dino Patti Djalal mengatakan hal itu setelah mendampingi Presiden Yudhoyono menerima Chairmant WIEC Dato Tun Musa Hitam, di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis. Dino menjelaskan, kedatangan Tun Musa Hitam yang juga mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia merupakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Yudhoyono yang merupakan dua sahabat lama. Tun Musa Hitam mengatakan, WIEC yang diselenggarakan untuk yang keempat kalinya itu merupakan forum bagi sejumlah negara Islam untuk saling bekerjasama di bidang industri, perdagangan, dan bisnis. "Selain Presiden Yudhoyono, sejumlah tokoh yang berasal dari anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI), seperti Perdana Menteri Pakistan, PM Kuwait, dan PM Senegal," katanya. Menurut Tun Musa Hitam, forum tersebut sama sekali tidak merupakan tandingan forum-forum ekonomi yang dibentuk negara-negara maju yang memiliki tingkat perekonomian tinggi. "Konsep WIEC lebih sebagai komplementer dan menjadi ajang untuk membenahi perekonomian secara bersama-sama terutama memajukan kalangan usaha kecil menengah (UKM) dari masing-masing anggota," ujarnya. Ia menjelaskan, WIEC Foundation ini juga berupaya memberdayakan kalangan wanita untuk mendapatkan program pelatihan dan penempatan kerja terutama menjadi jururawat di sejumlah negara di Timur Tengah. Di bidang kepemudaan, WIEC juga akan membuat program pertukaran pemuda antar negara maupun antar sekolah/pelajar. Ditanya soal kemungkinan WIEC akan dijadikan untuk kepentingan politik, Tun Musa Hitam mengatakan, konsep WIEC tetap diletakkan pada dasar perekonomian. "WIEC tidak akan mau mencampuri politik, agama, ideologi, spritualisme. Tetapi bisa saja anggota dari Irak, Iran dan negara lainnya datang kalau untuk membicarakan berbagai hal misalnya konstruksi," kata Tun mencontohkan.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2007