Semarang (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi IV Semarang mewaspadai sebanyak 57 titik perlintasan yang rawan banjir, dengan memaksimalkan personel di lapangan.

"Sebanyak 57 titik rawan banjir itu tersebar di sejumlah daerah, antara lain di Tegal, Pemalang, Sragi, Pekalongan, Weleri, dan Semarang," kata Kepala PT KAI Daops IV Semarang Totok Suryono di Semarang, Selasa.

Totok yang ditemui di sela pengecekan dan perawatan rutin gerbong KA di Dipo Induk Kereta/Gerbong Semarang Poncol, menyebutkan setidaknya ada 17 resort jalan rel yang diwaspadai rawan banjir.

Titik rawan banjir itu di antaranya Tegal (satu titik), Pemalang (satu titik), Petarukan (dua titik), Weleri (tiga titik), dan Gambringan (tujuh titik).

Kemudian, Bojonegoro (10 titik), Kradenan (delapan titik), dan Pekalongan (tujuh titik).

Sementara Kepala Humas PT KAI Daops IV Semarang Sapto Hartoyo menambahkan untuk titik perlintasan KA yang rawan longsor tercatat sebanyak 47 titik, dan yang rawan ambles karena tanahnya lembek sebanyak 51 titik.

"Untuk mengantisipasi terjadinya banjir, longsor, dan sebagai di titik-titik rawan itu, kami akan menempatkan petugas ekstra sebanyak 94 personel untuk berjaga di jembatan dan daerah rawan," katanya.

Juru pemeriksa jalan (JPJ) di perlintasan KA yang selama ini ada sekitar dua personel di setiap stasiun, kata dia, akan ditambah sebanyak 65 orang selama masa angkutan Lebaran.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga telah menyiapkan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) berupa pasir, bantalan kayu, dan kricak batu untuk mengantisipasi seandainya terjadi kerusakan pada perlintasan.

"Misalnya terjadi banjir yang sampai menggerus kricak-kricak pada bantalan rel. Kami sudah siapkan AMUS di lokasi-lokasi yang strategis sehingga bisa segera bertindak untuk memperbaiki perlintasan," kata Sapto.


Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2013