....451 orang dimana sebanyak 145 orang berada di DKI Jakarta
Bukittinggi (ANTARA News) - Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih mengungkapkan bahwa jumlah dokter spesialis paru di Indonesia sekarang hanya 451 orang atau 1:450 dibandingkan jumlah penduduk.

"Berdasarkan data yang dihimpun total dokter spesialis paru yang dimiliki Indonesia saat ini mencapai 451 orang dimana sebanyak 145 orang berada di DKI Jakarta," kata Endang di Bukittinggi, Jumat, saat memberikan kuliah umum bertema "Upaya Penanggulangan Penyakit Paru di Indonesia" pada Kongres Nasional XII Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) di Bukittinggi, Sumatera Barat.

Ia mengatakan, dari jumlah tersebut penyebaran dokter spesialis paru belum merata diseluruh wilayah tanah air dan keberadaan mereka lebih banyak berada di kota-kota besar.

"Bahkan di beberapa daerah seperti di Provinsi Maluku dan Papua belum tersedia seorang pun dokter spesialis paru," lanjut dia.

Ia menyebutkan, saat ini penyakit Paru yang banyak terjadi meliputi penyakit paru obstruktif, penyakit paru restriktif, Infeksi saluran pernafasan (atas dan bawah), Tumor saluran pernafasan ganas dan jinak, Penyakit ruang pleura dan Penyakit pembuluh darah paru

Sementara berdasarkan data WHO tahun 2002 penyakit paru merupakan penyebab kematian ketiga di dunia dan urutan pertama penyumbang 35 persen kesakitan di lima Rumah Sakit di Tanah Air.

Menurut dia, persoalan yang mengemuka terkait penyakit paru di Indonesia meliputi pelayanan belum menjangkau seluruh masyarakat, fasilitas yang kurang memadai serta SDM yang terbatas dan tidak merata

"Guna menanggulangi penyakit paru di Tanah Air Kementerian Kesehatan mengharapkan peran Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) guna berpartisipasi aktif mengingat permasalahan penyakit paru merupakan masalah prioritas global dan nasional," lanjut dia.

Salah satu peran yang bisa dilakukan PDPI berupa peningkatan kompetensi Dokter Spesialis Paru serta peningkatan jumlah dan distribusi sumber daya manusia agar tersebar secara merata.

(KR-IWY/R010)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011