Jakarta (ANTARA) - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) negara anggota G20 bersama Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Bank Dunia meningkatkan kolaborasi bidang kesehatan dan keuangan dalam penyelenggaraan Pertemuan G20 Joint Finance and Health Task Force (JFHTF).

Pertemuan kedua G20 JFHTF tersebut dilakukan secara virtual pada Rabu (26/01/2022), di mana Indonesia berkoordinasi dengan Italia yang merupakan Co-chair untuk G20 JFHTF dalam pelaksanaan pertemuan.

“Indonesia dan Italia, selaku co-chairs dari JFHTF, berkomitmen untuk terus menyukseskan program yang akan diusung JFHTF," kata Co-chair JFHTF Wempi Saputra dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis.

Wempi mengawali pertemuan dengan menyampaikan laporan perkembangan program kerja yang telah didiskusikan dengan anggota G20 secara intensif, mencakup isu penguatan koordinasi antara keuangan dan kesehatan, pembentukan sekretariat JFHTH, dan fasilitas pembiayaan kesehatan global.

Dalam pertemuan tersebut, negara-negara G20 mendorong penguatan Access to COVID-19 Tools (ACT) Accelerator, terutama terkait pemantauan target vaksinasi, tes, perawatan, dan Alat Pelindung Diri (APD) global, hingga mendorong vaksinasi global yang dipercepat, terdistribusi secara adil, dan merata dengan harga yang terjangkau.

G20 mendorong pencapaian target vaksinasi global sebesar 70 persen pada pertengahan 2022, untuk itu G20 mendorong kerja sama lembaga pemerintah dan non pemerintah pada tingkat global dan kawasan dalam mengatasi hambatan keuangan dan perdagangan, serta untuk memastikan ketersediaan akses bantuan bagi populasi rentan.

"Anggota G20 menggarisbawahi pentingnya peran sekretariat dalam mendukung koordinasi kesehatan dan keuangan guna mewujudkan pencegahan, kesiapsiagaan, dan respon (PPR) terhadap pandemi dan keadaan darurat kesehatan lainnya serta sejalan dengan peraturan kesehatan internasional," ungkap dia.

Selanjutnya, ia menuturkan Kemenkeu dan Kemenkes anggota G20, bersama WHO dan Bank Dunia akan melakukan identifikasi lebih lanjut sebagai sebuah gugus tugas gabungan.

Pada agenda pembentukan fasilitas pembiayaan, negara-negara anggota memberikan pandangan mengenai pentingnya untuk memobilisasi pembiayaan global untuk mendukung upaya PPR terhadap pandemi dalam kerangka peraturan kesehatan internasional.

JFHTF akan mempertimbangkan hasil dari kajian dan penilaian strategis mengenai berbagai opsi kerja sama antara bidang kesehatan dan keuangan, laporan hasil pertemuan akan disampaikan pada Pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) pada 17-18 Februari 2022 di Jakarta, dengan mengundang para Menteri Kesehatan G20.

Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Tata Kelola Pemerintahan Ronaldus Mujur yang juga bertindak sebagai co-chair JFHTF menekankan bahwa hasil kerja JFHTF diharapkan menjadi output yang konkrit dari Presidensi G20 Indonesia.

“Pertemuan kedua JFHTF ini menunjukkan bagaimana negara-negara G20 bekerja sama secara kolosal dalam mencapai upaya terbaik untuk meninggalkan warisan bagi dunia.’’ ujar Ronaldus.

Baca juga: Kelompok kerja keuangan G20 mulai pertemuan pertama secara virtual
Baca juga: Menaker: Presidensi G20 RI berkomitmen bangun masyarakat inklusif
Baca juga: RI usulkan kerja sama teknologi penyimpanan karbon di Presidensi G20

 

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022