Jambi (ANTARA) - Polda Jambi melakukan pemusnahan 196 pucuk senjata api (senpi) rakitan barang bukti hasil tangkapan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) dan Polres jajaran maupun yang diserahkan secara sukarela oleh warga kepada polisi.

Pemusnahan dilakukan di halaman Mapolda Jambi, Rabu, yang dihadiri langsung Kapolda Jambi Irjen Pol A Rachmad Wibowo bersama Pj Gubernur Jambi Hari Nur Cahya Murni serta Kabinda Irawan David Syah dan Forkompinda Jambi.

Kapolda Rachmad Wibowo mengatakan pemusnahan ini sebagai tindak lanjut upaya kepolisian meningkatkan keamanan dan ketertiban masyarakat.

Menurut dia, banyak kejadian yang menggunakan senjata api di Provinsi Jambi. Untuk itu, ia meminta kepada Polres di jajaran Polda Jambi untuk melakukan imbauan kepada masyarakat apabila menguasai senpi agar dengan sukarela memberikan atau menyerahkan kepada pihak kepolisian terdekat.

"Maka masyarakat datang ke Polres datang ke Polsek untuk menyerahkan senpi yang mereka kuasai," kata Kapolda Jambi.

Kemudian jika para pemilik senpi tidak mau menyerahkan dan bila tertangkap maka ancamannya cukup berat sesuai Undang Undang Darurat terkait kepemilikan senjata api dengan ancaman hukuman seumur hidup.

Baca juga: Polres Merangin terima penyerahan 107 senjata api rakitan
Baca juga: Polisi selidiki asal senpi untuk penembakan di Taman Sari
Baca juga: Warga serahkan senapan Mauser ke polisi Muarojambi


Kapolda Jambi, Irjen Pol A Rachmad Wibowo menjelaskan, total senpi rakitan yang dikenal dengan sebutan kecepek yang diserahkan secara sukarela oleh warga ke Polres jajaran Polda Jambi adalah sebanyak 197 pucuk yang terdiri dari 193 pucuk senpi kecepek laras panjang, dua pucuk senpi kecepek laras pendek dan satu pucuk senpi laras panjang jenis Mouser kaliber 7.62 mm yang merupakan senjata api peninggalan sejarah zaman perjuangan dan satu pucuk pcp kaliber 5,5 mm.

Rachmad Wibowo mengatakan, untuk senpi jenis Mouser akan diserahkan ke museum Jambi karena senjata itu peninggalan sejarah perjuangan rakyat Jambi di zaman kemerdekaan.

"Ada yang menarik, ada satu senjata Mouser, ini adalah senjata asli buatan pabrik peninggalan perang dunia kedua diserahkan oleh seorang warga Jaluko, menurut beliau senjata ini adalah milik salah seorang pahlawan Jambi," katanya.

Polda Jambi meminta bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jambi melalui dinas terkait agar membantu memverifikasi kebenaran senjata api tersebut.

"Nanti kita minta bantuan untuk memverifikasi bilamana senjata ini betul milik pahlawan Jambi, kami berkenan untuk menyerahkan ke Museum Provinsi Jambi. Dan untuk sementara kami amankan sampai benar-benar jelas verifikasinya," kata Irjen Pol A Rachmad Wibowo.

Sementara itu, 196 senpi rakitan tersebut berasal dari Polres Muaro Jambi sebanyak dua pucuk senpi kecepek laras panjang dan satu pucuk senpi laras panjang jenis mouser kaliber 7.62 mm.

Polres Batanghari sebanyak 11 pucuk senpi kecepek laras panjang, Polres Tanjab Barat sebanyak tujuh pucuk senpi kecepek laras panjang dan sayu pucuk pcp kaliber 5,5 mm, kemudian Polres Tanjab Timur sebanyak satu pucuk senpi kecepek laras panjang, Polres Tebo sebanyak 13 pucuk senpi kecepek laras panjang, Polres Bungo sebanyak 13 pucuk senpi kecepek laras panjang dan satu pucuk senpi kecepek laras pendek.

Selanjutnya, Polres Merangin sebanyak 106 pucuk senpi kecepek laras panjang dan 1 pucuk senpi kecepek laras pendek sedangkan Polres Sarolangun sebanyak 40 pucuk senpi kecepek laras panjang.

Senpi-senpi tersebut dimusnahkan dengan cara di potong-potong menjadi tiga bagian.
 

Pewarta: Nanang Mairiadi
Editor: M Arief Iskandar
Copyright © ANTARA 2021