Palu (ANTARA) - Pemerintah Kota Palu, Sulawesi Tengah mengapresiasi rencana United Cities and Local Governments Asia Pasific (UCLG ASPAC) membangun ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan hunian tetap korban gempa, tsunami likuefaksi di Kelurahan Balaroa.

"Apa yang digagas UCLG ASPAC atau Serikat Perkotaan dan Pemerintahan Kawasan Asia Pasifik sangat baik dalam rangka untuk memenuhi kawasan hijau di wilayah huntap," kata Wakil Wali Kota Palu Reny A Lamadjido saat menerima kunjungan UCLG ASPAC di Palu, Rabu.

Baca juga: Penerima huntap korban gempa diajak sukseskan program relokasi mandiri

Menurut Wawali, apa yang telah direncanakan asosiasi tersebut suatu upaya memberikan kenyamanan bagi penghuni huntap, sekaligus menambah jumlah RTH di Ibu kota Sulteng pascabencana 28 September 2018.

Selaku pemerintah daerah sekaligus mewakili warga Kota Palu, ia mengucapkan terima kasih atas upaya asosiasi Serikat Perkotaan dan Pemerintahan Kawasan Asia Pasifik dalam mendorong nilai estetika perkotaan di kota itu.

Baca juga: NasDem Sulteng: Pemda wajib sediakan rumah untuk korban gempa

Safinah, salah satu pejabat perwakilan UCLG ASPAC mengatakan, rencana pembangunan RTH sebagai upaya memberikan kenyamanan dan keindahan lingkungan guna menambah nilai estetika bagi kawasan perkotaan, khususnya kawasan huntap Balaroa.

Sebab, menurut mereka, huntap merupakan satu kawasan pertumbuhan permukiman baru, sehingga dinilai perlu ditata agar kawasan-kawasan tersebut menarik di pandang.

Baca juga: 108 korban gempa Palu mulai tempati huntap dibangun PUPR

"RTH tidak hanya sebatas kawasan hijau, tetapi ada pula fasilitas pendukung di dalamnya, seperti tempat bermain anak, taman dan sarana lainnya yang bermanfaat bagi publik," ujar Safinah.

Dikemukakannya, sebagaimana diketahui, UCLG ASPAC merupakan salah satu cabang dari UCLG kawasan Asia Pasifik yang didirikan di Taipe 14 April tahun 2004 silam.

Selain itu, UCLG juga merupakan sebuah asosiasi yang mendunia dan menjadi satu-satunya organisasi pemerintah lokal yang dikenal oleh Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"PBB menominasikan asosiasi ini sebagai anggota ke-10. Di tangan PBB ada 20 anggota United Nations Advisory Committee of Local Authorities atau Lembaga Penasihat Formal dari Otoritas Lokal (UNACLA)," demikian Safinah.

Pewarta: Mohamad Ridwan
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2021