Bandung (ANTARA) - Ikatan Alumni Universitas Padjadjaran (Ika Unpad) membantu pemerintah mempercepat vaksinasi COVID-19 untuk para lanjut usia atau lansia karena angka capaian realisasi vaksinasi untuk lansia di Jawa Barat hingga saat ini masih sangat rendah.

"Hampir 20 persen populasi penduduk Indonesia berada di Jawa Barat dan sebagian besarnya didominasi oleh lansia. Kami ingin membantu Pemerintah agar menyegerakan vaksinasi untuk lansia, karena masih banyak lansia yang belum divaksinasi di Jawa Barat ini," kata Ketua Ika Komisariat FK Unpad Lia Partakusumah, di Bandung, Senin.

Berdasarkan data yang dihimpun sampai 13 April 2021, tercatat baru 247.350 lansia yang telah menerima dosis pertama dan 66.728 lansia yang telah menerima dosis kedua vaksin COVID-19.

Adapun cakupan vaksinasi lansia tahap pertama baru 5,82 persen dan vaksinasi lansia tahap kedua baru mencapai 1,52 persen.

Baca juga: Jawa Barat siapkan 2.000 dosis vaksin COVID-19 untuk atlet

Baca juga: Ridwan Kamil pastikan tidak ada vaksin COVID-19 kedaluwarsa di Jabar


"Rendahnya vaksinasi untuk lansia inilah yang menginisiasi kami untuk membantu pemerintah terkait percepatan vaksinasi COVID-19," kata dia.

Lia yang juga menjabat sebagai Sekjen Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) mengatakan rencananya pada akhir April 2021 pihaknya akan mulai memberikan vaksinasi untuk 10 ribu lansia di 11 kota/kabupaten yang ada di Jawa Barat.

"Dan memang jumlahnya masih sedikit, karena lansia di satu daerah itu bisa sampai ribuan. Mudah-mudahan nanti bisa tambah lagi," katanya.

Selain memberikan vaksin, kata Lia, Ika Unpad juga akan aktif memberikan sosialisasi terkait vaksin karena masih banyak lansia di daerah yang menganggap vaksin ini tidak aman.

"Mayoritas lansia itu takut untuk disuntik, jadi tensinya naik, ada juga yang masih menyangka kalau vaksin tidak halal dan dianggap kalau divaksinasi saat puasa bakal membatalkan puasanya, makanya kita lakukan sosialisasi supaya mereka paham," kata dia.

Ia mengatakan sudah saatnya vaksinasi fokus pada lansia, karena kalau sampai terkena COVID-19 maka risikonya besar dan angka kematian akibat Covid-19 pada lansia relatif tinggi.

Pada 20-21 Maret 2021, Ika Unpad bersama Ika Komisariat FK Unpad, Ika Notariat Unpad, Ika Komisariat FAPSI Unpad bersama Dinas Kesehatan Kota Bandung dan Rumah Sakit Umum Pemerintah Hasan Sadikin Bandung memberikan program vaksinasi pertama untuk keluarga alumni Unpad.

Sebelumnya Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil mengatakan vaksinasi COVID-19 terhadap masyarakat lanjut usia (lansia) menjadi perhatian karena masih realisasinya belum maksimal. Mereka termasuk golongan yang rawan terpapar COVID-19.

Kang Emil mengatakan kondisi ini bisa memprihatinkan seiring dengan perayaan Lebaran yang memungkinkan ada kontak antar orang termasuk lansia.

Menurut dia, meski tahun ini masyarakat dilarang mudik dan polisi sudah menyiapkan penyekatan, namun tetap ada kemungkinan pemudik dari luar daerah lolos.

"Jika terjadi kebocoran mudik, itu lansia-lansia di kampung itu yang paling rawan (terpapar). Vaksinasi ini yang diutamakan lansia yang punya anak-anak yang merantau," ujar Kang Emil beberapa waktu lalu di Gedung Sate Bandung.*

Baca juga: Jabar dukung Unpad lakukan uji klinis Vaksin Rekombinan COVID-19 Anhui

Baca juga: Jabar terima 127.070 vial vaksin untuk vaksinasi tahap dua

Pewarta: Ajat Sudrajat
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2021