Jakarta (ANTARA) - Tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue/SAR) gabungan kembali menemukan tiga korban jiwa akibat longsor yang terjadi di Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat pada Sabtu (16/1), menambah total korban jiwa menjadi 28 orang.

"Merujuk data dari Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) per hari Minggu 17 Januari 2020 pukul 03.59 WIB, total korban yang berhasil ditemukan tim gabungan berjumlah 28 orang," kata Kepala Pusat Data, Informasi (Kapusdatin) dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Dr. Raditya Jati melalui keterangan pers yang diperoleh ANTARA, Jakarta, Minggu.

Selain penemuan korban jiwa, tim tersebut juga mencatat ada 12 orang yang masih dinyatakan hilang.

Pencarian korban terkendala dengan cuaca hujan dan perlu diwaspadai longsor susulan, karena seperti yang diinformasikan Badan Geologi, masih ada retakan di beberapa titik lokasi longsor sehingga tim gabungan perlu menjaga keselamatan saat melakukan evakuasi.

Baca juga: Tim SAR rilis identitas 25 korban tewas longsor Sumedang

Tim gabungan menggunakan empat alat berat dalam proses evakuasi korban selama beberapa hari ke depan.

Data sementara sebanyak 1.020 jiwa mengungsi. Mereka terbagi di pos pengungsian Lapangan Taman Burung dan rumah kerabat yang aman dari potensi longsor.

BNPB mencatat longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (9/1) terjadi dua kali. Kejadian pertama adalah pada pukul 16.00 WIB dan longsor susulan terjadi pada pukul 19.00 WIB.

Baca juga: Tim SAR temukan dua korban tambahan longsor Sumedang
Baca juga: KSPSI buka posko bantu korban bencana tanah longsor di Sumedang

Pewarta: Katriana
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021