Lebak (ANTARA) - Bupati Lebak Iti Octavia Jayabaya mengajak masyarakat di daerah ini dapat mencegah pemahaman gerakan radikalisme dan terorisme, karena bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kami minta semua elemen masyarakat dapat mencegah dini bahaya pemahaman radikalisme dan terorisme," kata Iti Octavia di Lebak, Sabtu.

Pemerintah daerah terus mengoptimalkan pencegahan pemahaman radikalisme dan terorisme dengan melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) setempat dan pengasuh pondok pesantren.

Baca juga: BNPT : Penanggulangan terorisme berbasis pembangunan kesejahteraan

Selama ini, kata Octavia, pihaknya mengapresiasi wilayah Kabupaten Lebak kondusif dan damai juga tidak ditemukan warga yang terpapar paham yang menyesatkan.

Pemerintah daerah juga terus mensosialisasikan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 339/1792/23 tentang Optimalisasi Peran Pemerintah Daerah dalam penanggulangan Terorisme.

"Kami berharap masyarakat tidak terpancing dan terprovokasi oleh kepentingan yang bisa memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa," kata Octavia saat menerima kunjungan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Banten.

Baca juga: FKPT Banten: Perempuan agen perdamaian cegah radikalisme

Ketua FKPT Provinsi Banten KH Amas Tajudin mengatakan untuk pencegahan dan penanggulangan paham radikalisme dan terorisme perlu dilakukan koordinasi dengan kepala daerah setempat.

Dengan koordinasi itu, kata dia, bisa mendeteksi faham radikal maupun penyebaran ajaran yang meresahkan.

"Kami terus menjalin kerja sama dengan pemerintah daerah untuk melakukan pencegahan pemhaman radikalisme maupun terorisme," katanya.

Baca juga: FKPT Sulteng nilai komunikasi pemerintah-rakyat cegah radikalisme

Pewarta: Mansyur suryana
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2020