Bogor (ANTARA) - Pemilik rumah makan Pondok Bahrein di Kelurahan Bantarjati Kecamatan Bogor Utara Kota Bogor yang sebelumnya terkonfirmasi positif COVID-19 dikabarkan meninggal dunia.

Dari informasi yang dihimpun ANTARA, di Kota Bogor, Ahad, pemilik rumah makan Pondok Bahrein itu meninggal dunia di RSUD Kota Bogor, pada Sabtu (1/8) malam.

Sementara itu, pada data harian Dinas Kesehatan Kota Bogor pada Ahad ini, tercatat satu orang lagi pasien kasus positif COVID-19 di Kota Bogor meninggal dunia, sehingga kasus positif meninggal dunia seluruhnya menjadi 21 kasus.

Ketika informasi ini dikonfirmasi kepada Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID-19 Kota Bogor, Dedie A Rachim, Dedie membenarkannya. "Iya, saya sudah menerima informasinya," kata Dedie A Rachim melalui telepon selulernya.

Baca juga: RS Azra Bogor tetap buka setelah jadi lokasi lonjakan kasus COVID-19

Baca juga: Dinkes Kota Bogor temukan lagi delapan kasus positif COVID-19


Sebelumnya, GTPP COVID-19 Kota Bogor telah menutup sementara operasional Rumah Makan Pondok Bahrein selama 14 hari sejak Jumat (31/7), karena pemilik rumah makan dan keluarganya yang tinggal dan beraktivitas di rumah makan tersebut terkonfirmasi positif COVID-19. "Rumah makan itu juga sudah disemprot disinfektan

Menurut Dedie, GTPP COVID-19 memutuskan keluarga pemilik rumah makan Pondok Bahrein menjadi kluster baru COVID-19 di Kota Bogor, setelah dari hasil tes usap (swab) diketahui ada delapan orang terkonfirmasi positif COVID-19.

"Dari delapan orang tersebut, tercatat enam orang warga Kota Bogor dan dua orang warga Kabupaten Bogor," katanya.

Pemilik rumah makan itu, kata dia, sebelumnya telah menjalani perawatan intensif di ruang isolasi di RSUD Kota Bogor, sedangkan anggota keuarganya ada yang menjalani perawatan di rumah sakit dan ada yang menjalani isolasi mandiri di rumah.

GTPP COVID-19 Kota Bogor, kata dia, terus melakukan penelusuran untuk menekan potensi penularan COVID-19 pada kluster ini.

"Dinas Kesehatan Kota Bogor, saat ini telah mendata sebanyak 17 orang yang melakukan kontak erat dengan keluarga pemilik rumah makan dan telah dilakukan tes usap. Kami masih menunggu hasil tes itu," katanya.*

Baca juga: Mendikbud: KBM tatap muka pembelajaran paling efektif

Baca juga: Ada lima lagi, positif COVID-19 di Kota Bogor bertambah 261 kasus

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2020