Koperasi harus berpacu dengan situasi ini dan jangan sampai terlambat, sehingga harus segera beradaptasi ke layanan digital
Surabaya (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa minta koperasi mempercepat transformasi layanan digital guna menghadapi era normal baru di masa pandemi COVID-19 saat ini.

“Koperasi harus berpacu dengan situasi ini dan jangan sampai terlambat, sehingga harus segera beradaptasi ke layanan digital,” ujarnya di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Minggu.

Pada momen peringatan Hari Koperasi Nasional ke-73 tahun 2020, Gubernur Khofifah juga mengajak pelaku koperasi dan UMKM mencari celah dan menangkap berbagai peluang baru di tengah pandemi COVID-19.

Menurut dia, saat ini banyak perubahan kebiasaan di tengah masyarakat, di antaranya peredaran uang kartal yang terus melambat akibat masyarakat beralih ke uang digital.

Selain itu, masyarakat juga lebih memilih belanja secara daring sebagai respons atas anjuran pemerintah untuk membatasi aktivitas di luar rumah.

Pandemi COVID-19, kata dia, harus dijadikan momentum bagi koperasi untuk masuk ke dalam ekosistem digital.

“Apalagi, Kesadaran masyarakat dan konsumen mengenai higienitas makin tinggi sehingga pembenahan koperasi dengan digitalisasi merupakan upaya nyata untuk memperkuat daya saing mereka agar bisa masuk ke pasar yang lebih luas dan modern,” ucapnya.

Khofifah mengakui, memang tidak mudah melakukan perubahan secara cepat, namun ia optimistis koperasi di Jawa Timur mampu melakukan hal tersebut karena merupakan tuntutan wajib di era sekarang.

Orang nomor satu di Pemprov Jatim itu memaparkan jumlah koperasi aktif di wilayah setempat sebanyak 21 ribu koperasi dan 9,78 juta UMKM dan memegang peranan sangat penting.

Tercatat lebih dari 50 persen produk domestik regional bruto (PDRB) Jatim, lanjut dia, disumbang oleh koperasi dan UMKM.

“Jadi memang potensi koperasi di Jatim ini sangat luar biasa. Tidak ada pilihan lain selain sesegera mungkin bangkit dan beralih seluruh aktivitas ke ranah digital. Agak gagap diawal adalah hal biasa. Intinya, koperasi harus adaptif, kreatif, inovatif, dan kolaboratif,” kata dia.

“Banyak peluang yang bisa ditangkap dan dieksekusi sehingga bisa memperoleh peluang berlipat. Koperasi harus buat produk baru yang dibutuhkan oleh pasar. Jemput bola atau jangan tunggu bola datang,” katanya.

Baca juga: Menkop Teten Masduki dorong pelaku UMKM manfaatkan platform digital
Baca juga: Teten dukung penguatan koperasi pangan antisipasi krisis pangan

 

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2020