Tidak benar berita di media sosial yang menyatakan amunisi milik TNI-Polri dirampas KKB di Nduga
Jayapura (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Papua memastikan tidak ada amunisi milik TNI-Polri yang dirampas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di berbagai wilayah di Kabupaten Nduga.

"Tidak benar berita di media sosial yang menyatakan amunisi milik TNI-Polri dirampas KKB di Nduga," kata Kabid Humas Polda Papua Kombes Ahmad Mustafa Kamal, di Jayapura, Kamis.

Dia menegaskan, informasi di media sosial maupun media online yang menyatakan KKB melakukan penyerangan dan perampasan amunisi serta menduduki empat pos darurat TNI/Polri di Kabupaten Nduga tidak benar atau hoaks.

Pernyataan Jubir Komnas-TPNPB Sebby Sambom dalam rilisnya menyatakan telah melakukan penyerangan terhadap pos TNI-Polri yang ada di Kabupaten Nduga dari tanggal 18 hingga 25 Mei lalu, serta merampas amunisi beserta alat komunikasi lainnya dan menduduki 4 pos darurat TNI/Polri, dipastikan tidak benar.
Baca juga: Kontak tembak di Nduga, tiga terluka termasuk anggota Brimob

Apa yang diungkap Jubir TPNPB tidak benar termasuk merampas perlengkapan militer yang tertinggal, di antaranya, 60 magasin peluru aktif dengan amunisi sebanyak 1.800 butir, peluru rantai 3 unit yang per butirnya belum dihitung, 16 peluru roket basoka, 30 buah tas ransel, 12 buah HP kamera merek Samsung, 6 buah HT, 2 HP Satelit Inmarsat dan Thuraya, 15 buah rompi antipeluru, sepatu, baju-celana, terpal dan peralatan lainnya yang belum dirinci, kata Kombes Kamal.

Kamal menegaskan, KKB pimpinan Egianus Kogoya terus melakukan tindakan provokatif dan menyebarkan berita atau informasi yang menimbulkan kepanikan warga di Papua, khususnya di Kabupaten Nduga.

Tidak pernah ada laporan terkait kejadian tersebut (perampasan amunisi, Red), kecuali penganiayaan dan perampasan senjata api milik anggota Polri yang berada di Pos Pol 99 Polres Paniai, Jumat (15/5) lalu.

Selain kejadian perampasan tiga pucuk senjata di Pospol 99, KKB juga melakukan aksinya di beberapa daerah, yakni penembakan terhadap warga nonkaryawan di Mile 61 area PT Freeport, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Kamis (21/5).

Kemudian, Jumat (22/5), KKB melakukan penembakan terhadap dua petugas medis di Intan Jaya menyebabkan satu petugas medis meninggal, saat menjalankan tugas kemanusiaan di Distrik Wandai, Kabupaten Intan Jaya. Sedangkan seorang rekannya yang selamat masih dirawat si RSUD Nabire.

"TNI-Polri akan terus mengejar para pelaku, walaupun anggota di lapangan mengalami hambatan terkait medan yang sulit, tetapi itu bukan menjadi halangan untuk melakukan penegakan hukum kepada kelompok tersebut," ujar Kombes Kamal.
Baca juga: Anggota Brimob tertembak KKB Nduga dievakuasi ke Jakarta

Pewarta: Evarukdijati
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2020