Tiga warga Joyotakan akan dijemput, sebelumnya, ketiganya mengikuti tes cepat bersama 247 warga lainnya
Solo (ANTARA) - Jumlah kasus COVID-19 di Kota Solo melonjak sehingga setelah Lebaran 2020 membuat Pemerintah Kota Surakarta harus menjemput beberapa warganya yang sudah dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

"Tiga warga Joyotakan akan dijemput, sebelumnya, ketiganya mengikuti tes cepat bersama 247 warga lainnya di dua RT Kelurahan Joyotakan," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Selasa.

Baca juga: Polisi Surakarta bubarkan kegiatan olahraga futsal cegah COVID-19

Dari seluruh warga yang mengikuti tes cepat tersebut, enam di antaranya diketahui reaktif sehingga dilanjutkan dengan tes swab.

Ia mengatakan rencananya ketiga warga yang hasil tes swabnya sudah keluar dan dinyatakan positif terjangkit COVID-19 ini akan dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno, Pasar Kliwon, Surakarta.

Baca juga: KPU Surakarta berbagi di tengah pandemi COVID-19

Sementara itu, selain tiga warga Joyotakan, ada satu lagi warga Kelurahan Semanggi yang juga terkonfirmasi positif corona. Meski demikian, dikatakannya, pasien tersebut selama ini sudah menjalani perawatan di RSUD Bung Karno karena penyakit lain.

Dengan penambahan empat pasien, hingga Selasa siang, jumlah pasien positif COVID-19 di Kota Solo yang dirawat di rumah sakit ada tujuh orang.

Baca juga: RSUD dr Moewardi Surakarta perluas ruangan pasien COVID-19

"Untuk yang Semanggi baru kita lacak, kelihatannya transmisi lokal. Untuk di Joyotakan juga transmisi lokal," katanya.

Sebelumnya, sebelum Lebaran 2020, Pemerintah Kota Surakarta aktif melaksanakan tes cepat secara massal di sejumlah pusat keramaian, di antaranya di mal, pasar tradisional, posko Graha Wisata, tempat pelayanan kesehatan dan puskesmas.

Baca juga: Pemkot Surakarta pastikan pedagang kenakan masker, cegah COVID-19

Untuk meminimalkan jumlah kasus COVID-19 di Kota Solo, DKK Surakarta terus aktif memberikan imbauan kepada masyarakat agar tetap patuh pada protokol kesehatan dan tidak meremehkan anjuran pemerintah.

"Karena kunci keberhasilan memutus mata rantai penyebaran virus corona tergantung dari masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini kami berupaya mengatur masyarakat agar tidak tertular," katanya.

Baca juga: Surakarta bagikan 40.000 paket sembako untuk warga terdampak COVID-19

 

Pewarta: Aris Wasita
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2020