Wilayah Jateng selatan yang diprakirakan telah memasuki awal musim kemarau pada dasarian ketiga bulan April, antara lain pesisir selatan Kebumen sebelah timur dan pesisir selatan Purworejo
Cilacap, Jateng (ANTARA) - Sebagian wilayah Jawa Tengah bagian selatan diprakirakan telah memasuki awal musim kemarau, kata analis cuaca BMKG Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung Cilacap Rendi Krisnawan.

"Berdasarkan peta prakiraan deterministik curah hujan yang dikeluarkan BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, curah hujan pada bulan Mei cenderung menurun dari kategori menengah menuju rendah," katanya di Cilacap, Selasa.

Bahkan, kata dia, beberapa wilayah di Jateng bagian selatan diprakirakan telah memasuki awal musim kemarau pada dasarian (10 hari) ketiga bulan April dan dasarian pertama bulan Mei.

Menurut dia, wilayah Jateng selatan yang diprakirakan telah memasuki awal musim kemarau pada dasarian ketiga bulan April, antara lain pesisir selatan Kebumen sebelah timur dan pesisir selatan Purworejo.

Sementara wilayah Jateng selatan yang memasuki awal musim kemarau pada dasarian pertama bulan Mei, antara lain sebagian Kebumen sebelah timur dan Purworejo bagian tengah hingga timur laut.

"Khusus untuk Cilacap, Banyumas, Purbalingga, dan Banjarnegara diprakirakan memasuki awal musim kemarau pada dasarian ketiga bulan Mei hingga dasarian pertama bulan Juni," katanya.

Sementara untuk kondisi cuaca wilayah perairan, dia mengatakan gelombang tinggi masih berpotensi terjadi, baik di perairan selatan Jateng maupun Samudra Hindia selatan Jateng karena saat sekarang dipengaruhi oleh angin timuran, demikian Rendi Krisnawan.

Baca juga: BMKG sebut April jadi awal musim kemarau 2020

Baca juga: BMKG: Sebagian wilayah Jateng selatan memasuki masa pancaroba

Baca juga: El Nino netral, BMKG perkirakan 2020 tidak ada anomali cuaca

Baca juga: BMKG: Tidak benar isu kekeringan panjang dan El-Nino pada 2020

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2020