Kupang (ANTARA) - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) dalam waktu dekat ini segera memiliki laboratorium khusus untuk pemeriksaan sampel darah para pasien yang diduga terpapar virus COVID-19.

"Tim dari Kementerian Kesehatan segera ke Kupang untuk melihat secara langsung lokasi ruangan yang layak sebagai laboratorium pemeriksaan sampel darah pasien COVID-19," kata Kepala Dinas Kesehatan NTT Dominikus Minggu Mere melalui Kepala Biro Humas dan Protokol Setda provinsi tersebut, Marius Ardu Jelamu di Kupang, Jumat.

Marius mengatakan keberadaan laboratorium tersebut mengemuka karena lamannya proses pemeriksaan sampel darah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di NTT.

Baca juga: Jumlah ODP COVID-19 di NTT meningkat

Baca juga: Dua pasien ODP meninggal di NTT


Dia menerangkan tim dari Kemenkes segera ke Kupang untuk melihat secara langsung kelayakan ruangan maupun fasilitas laboratorium di NTT sebagai laboratorium pemeriksaan sampel darah pasien COVID-19.

Marius mengatakan apabila NTT memiliki laboratorium pemeriksaan sampel darah COVID-19, RS rujukan maupun pasien akan lebih cepat mendapatkan hasil pemeriksaan sampel darah.

"Selama ini sampel darah pasien terkait COVID-19 dari NTT dikirim ke Balai Laboratorium Kesehatan di Jakarta atau Surabaya, sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama untuk mengetahui hasilnya, karena darah yang diperiksa di Labkes di pusat datang dari berbagai daerah di NTT," kata Marius.

Baca juga: Gubernur Viktor Laiskodat pastikan tidak ada karantina wilayah di NTT

Baca juga: TNI AD perketat penjagaan di perbatasan NTT-Timor Leste


Pemprov NTT berharap Kemenkes segera memberikan pelatihan cepat terhadap petugas kesehatan yang bertugas di laboratorium kesehatan di NTT terkait pemeriksaan darah bagi pasien yang terduga COVID-19.

"Pelatihan cepat sangat penting agar petugas kesehatan dapat mengetahui proses pemeriksaan darah yang benar sesuai mekanisme kesehatan dalam pemeriksaan darah para penderita COVID-19," tuturnya.

Ia mengatakan apabila laboratorium pemeriksaan darah sudah tersedia, bisa digunakan masyarakat untuk mengetahui kondisi kesehatanya secara dini.

 

Pewarta: Benediktus Sridin Sulu Jahang
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2020