Warga Jakarta yang telah menjalani observasi di Natuna dapat beraktivitas kembali
Jakarta (ANTARA) - Sekertaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta Saefullah mengatakan pemulangan 12 warga DKI dari observasi virus Novel Corona (2019-NCoV) di Natuna, sudah terkoordinasi.

"Besok (pemulangan). Persiapan baik-baik saja, sudah koordinasi semuanya. Kami sambut gembira warga kami sudah lepas dari ancaman virus Corona," kata Saefullah di Balai Kota Jakarta, Kamis.

Menurut Saefullah, pemulangan tersebut jangan dijadikan masalah karena para warga yang diobservasi tersebut, tidak terbukti positif terjangkit virus Corona.

"Itu kan orang sudah sembuh (negatif), mau aktivitas kembali, kan tidak ada masalah. Warga Jakarta cerdas, jadi ini ajang edukasi juga, saya kira tidak seharusnya jadi terlalu khawatir," kata Saefullah.

Kendati demikian, Saefullah mengatakan pihaknya tidak akan melepaskan pengawasan pada 12 warga Jakarta yang telah diobservasi.

Baca juga: Kemungkinan ada warga Jakarta yang diobservasi corona di Natuna

Baca juga: Thermalscan diprediksi deteksi 20 persen corona, DKI perkuat Puskesmas

Baca juga: Tanjungpinang kirim "swab" enam WNI untuk deteksi corona ke Jakarta

Baca juga: Antisipasi corona, Dinkes jaga pintu masuk ke Jakarta


"Nanti untuk pendampingan kita monitor kalo ada 12 orang kita tugaskan satu orang satu petugas agar semua termonitoring," kata Saefullah.

Dikabarkan dari 238 WNI yang diobservasi di Lanud Raden Sadjad, Natuna, ada 12 warga Jakarta di dalamnya. Semuanya akan selesai menjalani observasi pada Sabtu (15/2) besok.

Para WNI itu dievakuasi dari Wuhan, China, yang menjadi pusat virus Corona pada Minggu (2/2) lalu. Mereka harus menjalani observasi selama 14 hari sesuai dengan aturan dari protokol World Health Organization (WHO).

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto awalnya menyebut teknis pemulangan 238 WNI ke daerah masing-masing masih dikoordinasikan.

"Jadi Sabtu ini kalau tanggal 15 itu berarti selesai ya. Tapi kita masih rapat koordinasi kan untuk bagaimana teknik pemulangannya dan sebagainya itu kan perlu dikoordinasi pakai pesawat apa, ke mana mereka punya alamat sendiri-sendiri," kata Terawan di Grand Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Selasa (11/2).

Adapun data lengkap provinsi asal 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan:
1. Aceh 12 orang
2. Bali 2 orang
3. Banten 6 orang
4. Bengkulu 2 orang
5. DI Yogyakarta 2 orang
6. DKI Jakarta 12 orang
7. Gorontalo 1 orang
8. Jakarta 1 orang
9. Jambi 5 orang
10. Jawa Barat 13 orang
11. Jawa Tengah 9 orang
12. Jawa Timur 68 orang
13. Kalimantan Barat 4 orang
14. Kalimantan Selatan 7 orang
15. Kalimantan Tengah 4 orang
16. Kalimantan Timur 14 orang
17. Kalimantan Utara 21 orang
18. Kepulauan Riau 2 orang
19. Lampung 1 orang
20. NTB 3 orang
21. Papua 6 orang
22. Papua Barat 8 orang
23. Riau 6 orang
24. Sulawesi Barat 2 orang
25. Sulawesi Selatan 17 orang
26. Sulawesi Tengah 2 orang
27. Sulawesi Tenggara 4 orang
28. Sumatera Barat 1 orang
29. Sumatera Selatan 1 orang
30. Sumatera Utara 2 orang.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2020