Manokwari (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem di wilayah Papua dan Papua Barat pada dua hari ke depan.

Kepala BMKG Stasiun Rendani Manokwari, Denny Putiray di Manokwari, Senin, mengutarakan gelombang tinggi berpeluang terjadi di perairan utara Papua Barat hingga Papua.

"Termasuk di Kawasan Teluk Cendrawasih bagian utara ada potensi kemunculan angin kencang," kata Denny.

Selain angin kencang, di sejumlah wilayah tersebut berpotensi terjadi hujan lebat disertai petir, diantaranya di perairan Biak, Teluk Cenderawasih dan
perairan Sami - Jayapura

Ia menjelaskan dari citra satelit terpantau adanya tanda-tanda kemunculan awan cumulunimbus di perairan Biak, Teluk Cenderawasih dan lerairan Sarmi - Jayapura. Selain hujan awan gelap tersebut berpotensi menimbulkan angin kencang.

Baca juga: Cuaca ekstrem ganggu pencarian mahasiswa asal Papua di Aceh Selatan

Baca juga: Wagub Papua Barat imbau warga waspadai cuaca ekstrem

Baca juga: Perairan Papua Barat-Papua berpotensi angin kencang, sebut BBMKG


Khusus di Papua Barat, lanjut Denni, pada Selasa hingga Rabu diperkirakan akan terjadi hujan lokal. Hujan lokal berpotensi terjadi di setiap wilayah.

"November ini, intensitas hujan hampir di seluruh wilayah Papua dan Papua Barat sudah semakin tinggi. Pada Desember kemungkinan akan terus meningkat," katanya lagi.

Puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada Februari hingga Maret 2020. Masyarakat diingatkan untuk waspada terhadap bencana banjir dan longsor.

"Nelayan yang biasa beraktivitas di laut juga harus waspada, karena saat musim hujan bisa saja tiba-tiba ada angin kencang. Kami selalu mengeluarkan peringatan dini, mudah-mudahan masyarakat juga mengerti," kata Putiray.*

Pewarta: Toyiban
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019